Bag. III
RATE
•
- Pengertian rate
•
- Rate yang berhubu ngan dengan reproduksi
•
- Rate yang berhubungan dengan kematian
•
- Rate pada berbagai keadaan tertentu
•
- Nilai rate yg lain
•
- Penggunaannya
PENGERTIAN RATE
•
Adalah besarnya peristiwa yang terjadi terhadap
jumlah total penduduk tempat peristiwa berlangsung
dalam batas waktu tertentu
dalam batas waktu tertentu
•
Adalah Ratio yang pembilangnya merupakan bagian
dari penyebut & merupakan hasil pengumpulan data
dalam 1 periode waktu, sedangkan penyebutnya hasil perhitungan
dalam 1 periode waktu, sedangkan penyebutnya hasil perhitungan
• Dengan
demikian ada 3 unsur utama dalam penentuan nilai Rate
1.
Jumlah mereka yang terkena peristiwa
2.
Kelompok penduduk dimana peristiwa tersebut
terjadi
3.
Batas waktu tertentu yang berkaitan dengan
kejadian tersebut
JENIS RATE
Rate (angka) merupakan ukuran
yang banyak dipakai dan diterapkan dalam epidemiologi. Jenis rate dapat dibagi
atas 3 bentuk utama :
1. Crude
2. Spesific
3. Adjusted
1.
Crude
Nilai crude rate adalah hasil perhitungan kasar yang
pembaginya didasarkan pada jumlah penduduk
secara keseluruhan
secara keseluruhan
2.
Spesific
Nilai Spesific rate adalah nilai rate
yang didasarkan pembagiannya dengan seluruh kelompok tertentu
yang berisiko,
yang berisiko,
3.
Adjusted
Nilai adjusted rate adalah nilai yang
perhitungannya disesuaikan dengan suatu kelompok pembanding
tertentu yang bertujuan untuk menghilangkan pengaruh suatu variable tertentu yang sedang
dibandingkan.
Dekenal 2 macam :
tertentu yang bertujuan untuk menghilangkan pengaruh suatu variable tertentu yang sedang
dibandingkan.
Dekenal 2 macam :
a.
Direct adjusted rate
b.
Indirect adjusted rate
Masing-masing
jenis rate ini dipakai menurut kepentingannya, dan dipakai dengan kehati-hatian
dengan memperhatikan kekurangan & kelebihannya
TABEL 3-1
PERBANDINGAN TIGA JENIS
UKURAN ANGKA (RATE) EPIDDEMIOLOGI
MENURUT KEBAIKAN DAN
KEKURANGANNYA
JENIS RATE
|
KEBAIKAN
|
KEKURANGAN
|
Angka Kasar (Crude Rate)
|
- Merupakan
perhitungan angka sebenarnya
- Mudah
& sesuai untuk perbandingan internasional
|
- Sulit
diinterpretasi karena adanya perbedaan komposisi penduduk
|
Angka Spesifik (Spesific Rate)
|
- Subkelompok
homogen
- Nilai
lebih rinci & sangat berguna untuk keperluan perencanaan kesehatan
|
- Terkadang
sulit membandingkan terlalu banyak sub kelompok dari >
2 populasi
|
Adjusted Rate
|
-
Merupakan pernyataan ringkasan
-
Tidak mempunyai lagi bias perbandingan antar
kelompok
|
- Angka
fiktif
- Nilai
absolutnya tergantung pada populasi standar yang dipilih
- Penyelubungan
kecenderungan yang berbeda dari subkelompok
|
Sumber : Mausner & Bahn, 1974/Beaglehoe,
WHO 1993
RATE YANG BERHUBUNGAN DENGAN REPRODUKSI
1.
Angka Kelahiran (CBR = Crude Birth Rate)
CBR =
2.
Angka Kesuburan (FR = Fertiliti Rate / TFR =
Total Fertility Rate)
TFR =
TFR =
TFR tersebut merupakan hasil
penjumlahan (∑=Sigma) dari ASFR (yang dibuat sebanyak 7 klp. Umur). Sehingga
ASFR harus dihitung terlebih dahulu :
ASFRi =
(i = 1 s/d 7)
Keterangan : bi
= banyaknya kelahiran di dalam kelompok umur i selama 1 tahun
k
= bilangan konstanta, biasanya 1000.
Tabel 3.2
Perhitungan ASFR Kota
Madya “X” Tahun 2009
Umur Wanita
(1)
|
Penduduk Wanita
(2)
|
Kelahiran
(3)
|
ASFR
(4) = {(3) : (2)} x
1000
|
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 - 49
|
264.960
208.080
200.880
163.440
151.200
110.160
66.960
|
15.840
41.040
50.400
49.680
18.000
7.200
720
|
60
197
251
304
119
65
11
|
TFR
= 5 (60 + 197 + 251 + 304 + 119 +
65 + 11 )
=
5 (1007)
=
5053 per 1000 wanita usia 15 – 49 tahun, atau
TFR = 5,053 untuk tiap wanita usia 15 – 49
tahun
Ini berarti, setiap
wanita di Kota Madya “X” pada tahun 2009
rata-rata akan mempunyai anak
sebanyak 5 orang diakhir masa reproduksinya.
sebanyak 5 orang diakhir masa reproduksinya.
3.
Berbagai nilai Rate yang digunakan pada
Demografi
RATE YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN
1.
Angka Kematian Umum (CDR = Crude Death Rate)
CDR =
2.
Angka Kematian Khusus
a.
Angka Kemtian Bayi (IMR = Infant Mortality Rate)
IMR =
b.
Angka Kematian Neonatal (NMR = Neonatal
Mortality Rate)
NMR =
c.
Angka Kematian Prinatal (PMR = Pritanal
Mortality Rate)
PMR =
d. Angka Kematian Ibu (MMR = Maternal Mortality Rate) khusus yang berkaitan proses reproduksi
MMR =
e.
Angka Kematian Sebabab Khusus (SCDR = Spesifik
Crude Death Rate)
SCDR =
f.
Angka Kematian pada penyakit tertentu (CFR)
CFR =
g.
3.
RATE PADA BERBAGAI KEADAAN TERTENTU
1.
Rate untuk umur tertentu, jenis kelamin
tertentu, dan lain-lain
2.
Penggunaan rate pada hal lain seperti rate
perkawinan, rate akseptor, dan lain-lain
NILAI RATE YG LAIN
PENGGUNAAN RATE
Rate : a/(a+b) x k, Wkt ttt
Incidence Rate
IR =
Jumlah kasus baru yang timbul dibagi dengan jumlah penduduk
Manfaat ;
- Pengamatan & rencana penanggulangan penyakit dapat dilihat
- Potret masalah penduduk
- Kecenderungan & frekwensi penyakit dapat dipantau
- Pemanatauan & Evaluasi untuk pencegahan & penanggulangan Penyakit
- Untuk perbandingan angka antara waktu & wilayah
Yang Pelu Diperhatikan dari
Incidens
• Penyebut
adalah mereka yang terancam (risk) penyakit tertentu, berdasarkan waktu
• Pembilang
adalah mereka yang menderita dan semuanya berasal dari mereka yang terancam
penyakit tersebut.
• Interval
waktu harus tetap.
• Hasilnya
dapat dikalikan dengan unit tertentu (100, dst)
- Sangat berguna dalam Epidemiologi Deskriptip untuk menerangkan/menentukan mereka/kelompok penduduk yang menderita atau terancam (risk). Sehingga dapat digunakan sebagai dasar program pencegahan & penanggulangan
Insidens Rate diperlukan Untuk
- Membandingkan perkembangan penyakit pada populasi atau kelompok yang berbeda atau pada periode yang berbeda.
- Mencari etiologi dari suatu penyakit
Pada situasi penyebaran penyhakit
menular, dikenal dengan angka serangan (Attack
rate) yang mempunyao kemiripan dengan angka
insidensi. Angka serangan adalah angka insidensi, biasanya dinyatakan dalam
persen dam diterapkan terhadap populasi tertentu yang sempit dan terbatas pada
suatu periode, misalnya dalam suatu peristiwa luar biasa atau wabah (Epidemi).
Pada penyakit menular tertentu
tampak dengan jelas mereka yang menderita secara bertahap terutama dengan masa
tunas yang jelas. Disini dapat dihitung angka serangan (Attack Rate Primer &
Sekunder), yakni Rate Insidensi pada
penularan pertama & Rate Insidensi pada penularan kedua.
Attack Rate
• Adalah
Incidens Rate yang periodenya terbatas
• Attac
Rate penting dalam penelitian-penelitian penyakit menular
• Risiko
untuk menderita penyakit berlangsung dalam waktu singkat
Attack Rate
=
Keterangan : - x =
sama dengan angka insidensi
- Y =
sama dengan angka insidensi
- K =
hamper selalu 100, meskipun mungkin 1.000.
Tabel
3.3
Angka
Serangan Menurut Jenis kelamin
JENIS
KELAMIN
|
JUMLAH
ORANG
|
JUMLAH
KASUS
|
Laki – laki
Perempuan
|
87
9
|
19
7
|
JUMLAH
|
96
|
26
|
Perhitungan :
Angka serangan
laki-laki =
Angka serangan
wanita =
Angka seranga
seluruhnya =
Contoh di atas menunjukkan bahwa
angka total serangan diperoleh ddengan membagi jumlah kasus seluruhnya ddengan
jumlah seluruh orang, tidak dengan menjumlahkan angka serangan dari
masing-masing jenis kelamin
• Secondary
Attack Rate (Angka Serangan
II)
= Jlh Kasus Secunder : Pop At Risk
REFERENSI
1.
…………., 1994. Pedoman Pengamatan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi
dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hal.
2.
Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi.
Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.
Friedman, Gary D. 1986. Prinsip-prinsip
Epidemiologi, Yayasan Essentia Medika, Yogyakarta. Hal. 11-32
4.
Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar.
FKM. Unhas.
5.
Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
6.
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
7.
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
8.
Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda
Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33
9.
Sutrisna, Bambang. 1990, Epidemiologi Lanjut
Vol. I. Dian Rakyat, Jakarta. Hal. 5-19
10.
Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi
untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar