PENGUMPULAN
DATA
A.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diperolehnya informasi epidemiologi penyakit tertentu & terdistribusinya informasi tersebut kepada
program terkait, pusat-pusat kajian & penelitian serta unit surveilans lainnya.
2. Tujuan khusus
a. Terkumpulnya data kesakitan, data KLB & keracunan
b. Terdistribusinya data kesakitan, data KLB & keracunan kepada unit terkait
c. Terlaksananya
pengolahan & penyajian data dala bentuk tabel, grafik, peta &
analisis1. Tujuan Umum
Diperolehnya informasi epidemiologi penyakit tertentu & terdistribusinya informasi tersebut kepada
program terkait, pusat-pusat kajian & penelitian serta unit surveilans lainnya.
2. Tujuan khusus
a. Terkumpulnya data kesakitan, data KLB & keracunan
b. Terdistribusinya data kesakitan, data KLB & keracunan kepada unit terkait
epidemiologi lebih lanjut
d. Adanya tindak lanjut/rekomendasi kepada program terkait di Puskesmas, Rumah Sakit, dll.
B.
TUJUAN SURVEILANS
1. Menurunkan laju infeksi di masyarakat
2. Mendapatkan data dasar endemi (menurunkan angka laju endemik)
3. Mengidentifikasi KLB ( peningkatan trend)
4. Mengevaluasi sistem pengendalian (pemantauan terus menerus)
5. Mengevaluasi ketajaman diagnostik secara klinis (membandingkan data klinis dengan biakan
mikrobiologis)
1. Menurunkan laju infeksi di masyarakat
2. Mendapatkan data dasar endemi (menurunkan angka laju endemik)
3. Mengidentifikasi KLB ( peningkatan trend)
4. Mengevaluasi sistem pengendalian (pemantauan terus menerus)
5. Mengevaluasi ketajaman diagnostik secara klinis (membandingkan data klinis dengan biakan
mikrobiologis)
Secara umum adalah untuk memperoleh
informasi tentang penyakit (frekwensi, distribusi, dsb) & faktor-faktor yang
mempengaruhi serta dapat dibaca secara cepat sehingga dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan WHO, WHERE & WHEN, dengan demikian dapat
dilakukan tindakan pencegahan / pemberantasan yang cepat & terarah
(Dechlich, S. & Carter, A.O., 1994)
C.
KEGUNAAN SURV EPID, dapat ;
1. Mendeteksi kecenderungan (trend) perubahan kejadian penyakit tertentu
2. Mendeteksi KLB (epidemi)
3. Memberikan perkiraan tentang besarnya morbiditas & mortalitas sehubungan dengan masalah
kesehatan yang menjalani surveilans tersebut.
4. Merangsang & mendorong diadakannya penelitian Epidemiologi tentang adanya kemungkinan
pencegahan & penanggulangan
5. Mengidentifikasi faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian penyakit
6. Memperhitungkan kemungkinan tentang adanya pengaruh atau efek upaya penanggulangan kejadian
penyakit / gangguan kesehatan
7. Memberikan perbaikan di bidang klinik bagi pelaksanaan pelayanan kesehatan (health care
provider) yang juga merupakan bagian dari unsur pokok sistim surveilans.
8. Mengetahui wabah & memastikan bahwa penanggulangan yang sedang berlangsung berhasil dengan
efektif
9. Memantau pelaksanaan & keefektifan program
10. Membantu perencanaan program
11. Mengetahui kelompok Risiko tinggi, wilayah geografi & variasi dari waktu ke waktu
1. Mendeteksi kecenderungan (trend) perubahan kejadian penyakit tertentu
2. Mendeteksi KLB (epidemi)
3. Memberikan perkiraan tentang besarnya morbiditas & mortalitas sehubungan dengan masalah
kesehatan yang menjalani surveilans tersebut.
4. Merangsang & mendorong diadakannya penelitian Epidemiologi tentang adanya kemungkinan
pencegahan & penanggulangan
5. Mengidentifikasi faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian penyakit
6. Memperhitungkan kemungkinan tentang adanya pengaruh atau efek upaya penanggulangan kejadian
penyakit / gangguan kesehatan
7. Memberikan perbaikan di bidang klinik bagi pelaksanaan pelayanan kesehatan (health care
provider) yang juga merupakan bagian dari unsur pokok sistim surveilans.
8. Mengetahui wabah & memastikan bahwa penanggulangan yang sedang berlangsung berhasil dengan
efektif
9. Memantau pelaksanaan & keefektifan program
10. Membantu perencanaan program
11. Mengetahui kelompok Risiko tinggi, wilayah geografi & variasi dari waktu ke waktu
12.
Meningkatkan pengetahuan mengenai vektor
penularan penyakit
D.
PENGUMPULAN DATA
yang relefan untuk
populasi & wilayah
•
Bertujuan agar Epidemiologi jadi jelas
•
Secar rutin : RS, PKM, dll
•
Tdk dapat memberi gambaran keadaan penyakit
karena hanya sebagian populasi yang menggunakan fasilitas
•
Sehingga perlu dilengkapi dengaan cara-cara khusus
untuk mendapatkan data lebih akurat
•
Data
penyakit dikumpulkan agar epidemiologinya menjadi jelas.
•
Data
dapat dikumpulakan secara rutin antaralain. :
dari RS, Puskesmas, Pustu, dll.
•
Data
ini tidak memberikan gambaran dari keadaan penyakit disuatu daerah karena hanya
sebagian dari penduduk menggunakan fasilitas-fasilitas tsb.
•
Untuk
memberikan taksiran yang lebih akurat, data ini perlu dilengkapi dengan
cara-cara khusus misalnya ; survai, penyelidikan KLB, penelitian.
E.
Tujuan pengumpulan data
untuk menentukan :
untuk menentukan :
- Melompok/golongan populasi yg mempunyai risiko terbesar untuk terserang penyakit
- Jenis dari agent & karakteristiknya
- Reservoir dari infeksi
- Keadaan bagaimana transmisi dapat berlangsung
- Kejadian penyakit secara keseluruhan
- Sifat dari wabah (sumber, cara, dsb)
F.
Jenis data yang dibutuhkan untuk menyediakan
informasi tersebut. Dapat dipikirkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.
1. APA ; yang menjadi masalah
2. SIAPA ; yang terkena, distribusinya menurut umur,
jenis kelamin, pekerjaan, pddk, dsb.
3. DIMANA ; masalah itu terjadi menurut tempat tinggal, tempat
kerja, dsb
4. KAPAN ; masalah itu terjadi menurut hari, bulan,
musim, dsb.
5. BAGAIMANA ; masalah itu terjadi. Keadaan khusus,
vektor, sumber penularan, kelompok rentan,
faktor-faktor penentu lain
faktor-faktor penentu lain
6. MENGAPA ; masalah itu terjadi, mengapa masih
berlanjut terus ?
7. LALU APA ; tindakan intervensi yang telah
dilakukan berdasarkan informasi yang ada, &
bagaimana keberhasilannya.
bagaimana keberhasilannya.
G.
PENGUMPULAN DATA
Pada Tingkat Puskesmas
bertujuan untuk :
•
Menentukan apakah perlu ada perobahan sistem
mengenai program
•
Menentukan pada tingkat lebih tinggi apakah perlu ada
perubahan dalam program
•
Sedapat mungkin dimonitor & dianalisa di
tempat untuk menilai hasil kegiatan
PROSEDURNYA
Ditetapkan dengan
perincian :
- Informasi bagaimana yg perlu dikumpul
- Pada waktu berapa periode sekali informasi harus dikompilasi
- Berapa periode sekali informasi dilapor
- Bentuk & format bagaimana yg digunakan untuk laporan
•
Prosedur
- Register penderita berobat jalan
- Cacatan penderita perorangan
- Hasil penyelidikan lapangan sebagai follow up dari tiap ditemukan kasus.
- Tally sheet
•
Puskesmas : ……….
Tally Sheet
Bulan : …………… Penyakit :
…………… Tahun
: ………….
Perhatian :
Tally Sheet ini sesudah selesai dipakai perlu di file dengan
baik
•
Jenis Data yg Dikumpulkan
- Nama penderita
- Umur
- Nama orang tua
- Alamat
- Standar vaksinasi terhadap penyakit bersangkutan
- Tanggal mulai sakit
- Sembuh atau Meninggal
- Tanggal sembuh / meninggal
- Dll.
Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara ; a. Sitimatis
b. Tidak Sistimatis
2. Pengamatan ; a.
Langsung
b. Tidak Langsung
3. Angket ; a. Tertutup
b. Terbuka
4. Dokumentasi ; a. Tercatat
b. Tergambar
c. Terekam
Hingga jadi susunan berarti
Bertujuan untuk :
- Menentukan klp / golongan populasi yg mempunyai risiko terbesar u/ terserang penyakit (umur, jenkel, suku, dll.)
- Menentukan jenis agent & karakteristik
- Menentukan reservoir dari infeksi
- Memastikan keadaan bagaimana yg menyebabkan bisa berlangsung transmisi penyakit
- Mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan
- Memastiakn sifat dasar dari wabah : sumbernya apa, cara penularan, penyebar
•
Pengolahan
& analisa data diarahkan utk mendapatkan informasi epidemiologi dam pak
(tempat, waktu, kelompok orang yang teresiko) serta merumuskan rekomendasi
tindak lanjut utk penanggulangan segera.
•
Penyajian
dan analisa data minimal dapat memberi gambaran status kesehatan yang dipantau
menurut T, O & W dan variabel lain yang sudah ditetapkan (Golongan umur,
CFR, proporsi, Dll). Disajikan dalam bentuk sederhana agar memudahkan analisa
dan interpretasi.
PENGOLAHAN DATA
untuk mengkoordinasikan data sedemikian rupa untuk memudahkan pengolahan
I. Editing :– jlh jawabanuntuk mengkoordinasikan data sedemikian rupa untuk memudahkan pengolahan
- Isi jawaban
- Tulisan yg kurang jelas
- Coding Utk memudahkan
pengolahan Data (klasifikasi), terutama bila menggunakan komputer. : Respons Rate
(RR) > 80%
Contoh Coding
Tdk sekolah = 0 Ispa = 1
SD = 1 Pencernaan = 2SMP = 2 Malaria = 3SMA = 3 Dll = 4PT = 4
III. Tabulating yaitui. Mengkoordinir data
sedemikian rupa sehingga mudah di jumlah, disusun &
disajikan dalam bentuk tabel atau grafik
disajikan dalam bentuk tabel atau grafik
FREKWENSI PENYAKIT
D-III
D-III
POKOK BAHASAN
- Rate, Ratio, Proporsi
- Rate, Ratio, Proporsi
-
IncidencePrevalence
PERHITUNGAN FREKWENSI PENYAKIT ( S1 )
- Nilai Rate, Rato & Proporsi
- Nilai Rate yg berhubungan dg Penyk, K’mati’, Reproduksi, Nilai Rate Khusus
- Insidensi, Prevalensi, Risk angka serangan & Yg Bertalian
1. Arti & Kegunaan FP
•
Dimaksudkn u/ Menilai keadaan penyakit
pada suatu Populasi a/ Sub Ppl ttt.
•
Penggunaan nilai Absolut sering menimbul
kan kesalahan penilaian, terutama bila m’ bandingkan keadaan penyakit >
2 klp.
•
Harus mengerti penggunaan nilai rate,ratio
& proporsi
Ratio (a/b)
•
Dp diartikan sebagai di bandingkan dgn
•
Perbandingan antara 2 hal & tidak mutlak ada
hubungan
•
Merupakan perbandingan atr 2 kwantitas
- Kwantitas
pembilang ; Nominator
- Kwantitas
penyebut ; Denominator
•
Jika pembilang bagian dari penyebut dis Proporsi
•
Jarang digunakan kecuali pada bbrp hal khusus. Sep ; Sex ratio, ratio
mortalitas yg distandarisasi (SMR), dll.
Rate : a/(a+b) x k, Wkt ttt
•
Ad” besarnya peristiwa yg terjadi terhadap
jumlah ttl pddk tempat peristiwa berlang-sung dalam batas waktu tertentu
•
Ad” Ratio yng pembilangnya merupakan bgn dr
penyebut & merupakan hsl pengumpulan data dl 1 periode waktu, sedangkan
penyebutnya hasil perhitungan
•
Incidence Rate
•
Jumlah kasus baru yang timbul dibagi dgn jumlah
penduduk
Manfaat ;
- Pengamatan & rencana penanggulangan penyakit dp dilihat
- Potret masalah penduduk
- Kecenderungan & frek pnyk dp dipantau
- Pemanatauan & Evl u/ pencg & pnggl Pk
- u/ perbandingan angka atr waktu & wilayah
Yang Pelu Diperhatikan dari Incidens
•
Penyebut ad” mereka yg terancam (risk) penyakit
ttt, berdasarkan waktu
•
Pembilang ad” mereka yg menderita dan semuanya
berasal dr mereka yg terancam penyakit tsb.
•
Interval waktu hrs tetap.
•
Hasilnya dp dikalikan dg unit ttt (100, dst)
- Sangat berguna dl Epid’ Deskriptip u/ me nerangkan/menentukan mereka/klp pddk yg menderita a/ terancam (risk). Shg dp digunakan sebagai dasar prog pencegah an & penanggulangan
•
IR diperlukan U/
- Membandingkan perkembangan penyakit pd populasi a/ klp yg berbeda a/ pd periode yg berbeda.
- Mencari etiologi dari suatu penyakit
•
Prevalence
•
Merupakan ukuran ttg jlh a/ proporsi dari kasus
a/ masalah kesehatan pd suatu populasi ttt.
•
Prev Rate menunjukkan proporsi person yg memp
penyakit ttt pd suatu ttk waktu ttt a/ suatu periode waktu ttt pada populasi yg
diamati. Ki dikenal 2 mc PR ;
a. Point
Prevalence Rate
b. Period
Prevalence Rate
•
a. Point Prevalence Rate
•
Ad” jlh mereka yang masih sakit pada satu waktu
ttt.
•
Biasanya nilai hasil pengamatan a/ survei pada
satu waktu ttt.
•
Nilai ini sangat erat hubungannya
•
Merupakan data penyakit yg serupa dg sensus.
Menggambarkan jumlah penderita yang ada pada suatu waktu
•
Ad” proporsi dari penduduk yang sakit pd waktu
tsb.
•
Pembilangnya terdiri a/s semua org yg sakit
tanpa dibedakan kapan mulai sakit
•
Penyebutnya jlh pddk yg diperiksa baik yg sakit
maupun sehat.
•
b. Period Prevalence Rate
•
Menunjukkan jlh penderita pd 1 periode waktu
•
Ad” jlh tsb dibagin satuan penduduk yang
diperiksa
•
Sangat jarang digunakan shg disamakan dg Point
Prev. Rate
•
Berguna bagi administrator Yankes u/
merencanakan perencanaan kesehatan yg sesuai dg populasi tsb.
Inciednce X Prevalence
•
Inc ; jlh kejadian a/ peristiwa penyakit yg tjd
dl periode ttt diandingkan dg jl penddk.
•
Pre ; jlh individu yg pd saat ttt memiliki ciri
penyakit ttt dibanding dg jlh penduduk
Ø
Inc lebih menjelaskan ttg derajat penularan
penyakit
Ø
Pre lebih menjelaskan ttg beban upaya pe layanan
kesehatan
Attack Rate
•
Ad” Inc Rt yg periodenya terbatas
•
AR penting dalam penelitian-2 penyakit menular
•
Risiko u/ menderita penyk berlangsung dl waktu
singkat
= Jlh Kasus : Pop at Risk (selama epidemi)
Secondary Attack Rate (Angka Serangan II)
= Jlh Kasus Secunder : Pop At Risk
Proporsi ; a/(a+b) x k
•
Merupakan perbandingan dimana pembilang
merupakan bagian penyebut
•
Merupakan perbandingan mirip rate tetapi dasarnya
bukan jlh penduduk ttp jumlah semua semua
yang mengalami peristiwa yg sejenis
2. Hubungan & Kegunaan Prev & Inc
•
Point Prev ;
Sensus & survei
•
Incidense ;
Penelitian
•
Nilai PP
tgt ; - Incidence
- Beratnya Penyakit
- Efektifitas pengobatan
•
Hub Prev, Inc & Periode Wkt
- Penyk Kronis : Durasi Inc
- Penyk Akut : D Inc
•
Bila Inc & Prev tetap : P = D X I
•
Case Fataliti Rate
=
ANALISIS DATA
•
Hasil
akhir analisis adalah tersedianya informasi epidemiologis & rekomendasi
tindak lanjut untuk setiap masalah yang ditemukan
•
Analisis
data dilakukan dengan tujuan :
- Memantau pelaksanaan surveilans (Mon)
- Memberikan masukan bagi pengelola program terkait untuk memantau perkem bangan dan melaksanakan tindakan yang harus diajukan untuk mencapai keberhasilan
Garis
besar cara analisis data adalah sbb. :
Berdasarkan hasil sajian data identifikasi adalah
kecenderungan Turun atau naik status kesehat an yang
bermakna. Perhatikan pula apakah ada peningkatan jumlah kematian
bermakna. Perhatikan pula apakah ada peningkatan jumlah kematian
•
Jelaskan
lokasi atau daerah yang mengalami masalah/kenaikan kasus atau kematian. Kenaik
an bermakna atau masalah yang memerlukan penanggulangan segera (lihat buku
pedoman program terkait)
•
Untuk
penyakit tertentu, perhatikan apakah ada kecenderungan peningkatan jumlah
kasus atau kematian menurut golongan
umur tertentu (hitung dalam persen atau proporsi). Peningkatan jumlah kasus
pada golongan umur ttt untuk penyakit tertentu menunjukkan adanya masalah yang
perlu mendapat perhatian.
•
Setiap
3 bln lihat kecenderungan penyakit atau masalah kesehatan lainnya dengan
kinerja prog ram atau faktor determinan lainnya. Informasi ini berguna untuk
membuat rekomendasi tindak lanjut pada program terkait.
Misalnya :
•
Peningkatan
kasus TN di satu Desa dimana cakupan TT Bumil, ANC & KN rendah
•
Kenaikan
jumlah kasus campak karena cakupan imuniasi campak rendah disebabkan karena
vaksin yang kurang, dll.
vaksin yang kurang, dll.
•
Kenaikan
kasus DBD disebabkan terlambatnya abatisasi atau foffing karena persediaan
habis,
dsb .
dsb .
•
Kenaikan
kasus marasmus karena distribusi pangan tidak lancar atau bencana panen atau
masalah pemberian makanan tambahan (PTM).
masalah pemberian makanan tambahan (PTM).
PENYAJIAN DATA
•
Jenis :
1. Tulisan = textular
•
2. Tabel
•
3. Grafik
III. Penyajian Data
•
Penyajian
data bertujuan untuk memudahkan analisis masalah kesehatan yang ada (indikator)
serta menurut W, T & O dan determinan yang relevan dengan kejadian/-
timbulnya masalah kesehatan. Garis besar pengolahan & penyajian data sbb. :
•
Tempat
Penyajian data menurut tempat bertujuan untuk
mengidentifikasi lokasi (Desa, Dst) terancam atau
bermasalah
bermasalah
- Puskesmas• Untuk
melihat kecenderungan penyakit/masalah kesehatan menurut tempat, data kesakitan
& kematian disajikan dalam bentuk tabel menurut Desa atau kombinasi tabel
& grfaik dimana sekaligis dapat dipantau masing-masing masalah kesehatan menurut
desa & minggu serta kecenderungan kumulatif masalah kesehatan seluruh
wilayah
• Peta untuk memudahkan pemantauan lokasi bermasalah data disjikan dalam bentuk peta
2. Kabupaten
•
=
Puskesmas, bedanya variabel tempat adalah wilayah puskesmas & RS. Setiap
kasus adalah total menurut Desa yang pada wilayah puskesmas.
3. Propinsi
• =
Kabupaten, bedanya variabel tempat adalah wilayah Kabupaten. Data penyakit
menurut kabupaten adalah total kasus yang ada diseluruh puskesmas wilayah
kabupaten.
4. Pusat
•
= Propinsi,
bedanya variabel tempat diganti dengan propinsi & RS adalah total kasus & kematian
di seluruh Kabupate & RS yang di masing-masing propinsi.
di seluruh Kabupate & RS yang di masing-masing propinsi.
• WAKTU
1. Mingguan
•
Tujuan
pengolahan data menurut waktu adalah untuk memantau dan mengidentifikasi timbulnya
masalah dari minggu ke minggu sehinga bila ada masalah segera diketahui dan
segra dapat diperbaiki atau ditenggulangi.
2. Bulanan
•
Data
mingguan hanya mencakup sebagian wilayah Puskesmas, sehingga beberapa kasus /
masalah kesehatan harus disajikan dalan laporan bulanan
•
Setiap
bulan data mingguan diolah menjadi data bulanan menurut minggu.
3. Tribulanan
•
Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang penyebaran/diterminan naik turunnya
status kesehatan
•
setiap
tiga bulan dilakukan pengolahan & penyajian data yang dikaitkan dengan
kinerja program terkait (Mis. Cakupan penimbangan Balita) atau dengan faktor
sdeterminan lainya (Musim hujan).
•
Untuk
melihat kemungkinan hubungan antara naik turunnya masalah dengan kinerja
program terkait atau dengan faktor diterminan yang kemungkinan pula dipengaruhi
oleh krisis ekonomi.
Contoh :
•
Kecenderungan
diare dikaitkan dengan cakupan pemberian oralit atau cakupan air bersih
•
Campak
: cakupan imuinisasi
•
DBD :
ABJ, Ketersediaa Malation, ringer laktat, dll.
•
Marasmus
& kwasiokor, penyajian jumlah kasus dikaitkan dengan perubahan proporsi
Balita BGM & perubahan pola konsumsi penduduk setempat.
•
BGM
dikaitkan dengan kegiatan penimbangan & cakupan Balita ditimbang dengan
sasaran.
•
Orang
•
Sesuai
dengan umurnya maka akan terdpt kemungkinan perbedaan keterpaparan dalam
mendapatkan faktor ke terpaparan tertentu.
•
demikian
pula dengan karakteristik lain yang membawa perbedaan dalam kemungkinan
mendapat keterpaparan dan kepekaan.
•
Hampir
semua penyakit berhubungan dengan umur. Penyakit infeksi, penyakit kongenital,
dan kebanyakan genetic disorder cenderung untuk terjadi pada masa bayi dan
kanak-kanak. Sementara
penyakit jantung, kanker dan penyakit ronik lainnya terjadi pada usia tua.
Penyakit yang berhubungan dengan lingkungan, mis; tercemar bahan kimiawi,
keracunan atau polusi dapat terjadi pada umur kapan saja.
•
Contoh :
•
Beberapa
penyakit perlu disajikan jumlah kasus dan kematian (CFR) menurut golo ngan umur
•
Campak
di bawak dan di atas 2 tahun
•
Diare
di bawah dan di atas 5 tahun
•
DBD
(< 5, 5-14 dan > 15)
•
Kwasiokor
& Marasmus (< 5, 5-14 & > 15)
- Berisi keterangan ttg prosedure, hsl-2 & kesimpulan scr garis besar
- Jenis-2 tabel
- Fungsinya
- Tabel sinopsis
- Tabel induk
- Tabel kerja
- Kolom & baris
- Tabel 2 x 2
- dst
•
3. grafik
•
Pengertian ; scr garis besar, pemaparan data dl
bentuk gambar
•
Keuntungan ; i. lebih mudah dipahami masalah yg disajikan. Ii. Btk lebih menarik dpd tabel
•
Kerugian ; i. > sulit dibuat, ii. Ket yg
bersifat kira-2. iii. Mudah menyesatkan apabila pembentukan sukar
•
Syarat ; i. judul. ii. Bentuk. iii. skala. iv.
keterangan
•
Macam-2 Grafik
•
Bar Chart (Batang)
•
Histogram
•
Pie Gram
•
Poligon
•
Penyajian Data
1. Diagram :
1. Diagram :
- Batang ; sangat cocok u/ data berbentuk kategori a/ atribut, data tahunan yg tdk ter lalu banyak
- Garis ; sgt cocok u/ data yg berbentuk serba terus dan berkesinambungan
- Lambang/Simbol ; sgt cck u/ data kasar
•
Penyajian Data …….. 2
- Lingkaran (Pastel) ; sgt cck u/ data yg berbtk kategori a/ atribut dl btk %
- Peta (Kartogram) ; sgt cck u/ penyajian dt yg ada hubungannya dg t4 kejadian
- Pencaran (titik) ; sgt cck u/ menyajikan dt yg terdiri a/s 2 variabel
•
2. Tabel
:
a. Biasa ;
•
Syarat Tabel
:
- Nomor Tabel ; berfungsi u/ menunjuk / merefer
- Judul ; harus menjawab (apa, dimana, kapan)
- Ctt Pendahuluan
- Badan Tabel
- Catatan Kaki
- Sumber Data
•
Nomor
Judul
Catatan Pendahuluan
Judul
Catatan Pendahuluan
- Tabel Sinopsis ; tbel yg memuat semua, baik dl garis maupun dl kolom
Utk melihat
koreksi atr variabel dr semua variabel yg ada
•
2. Tabel Induk
: Semua tabel/judul
- Tabel Kerja : dilakukan u/ melihat 1a/ 2 variabel scr lebih terperinci (Tabel Uji)
•
Daftar ; Penderita Penyakit Campak di
Desa Ampe & Desa Bori Kec “X”
Desa Ampe & Desa Bori Kec “X”
•
Kerjakan
:
Buat Tabel Induk :
- Kelompok Umur
- Desa
- Sex
•
DISTRIBUSI PENDERITA CAMPAK
MENURUT UMUR & JENIS KELAMIN
DI DESA AMPE & DESA BORI
KEC. DUAMPANUA THN 2010
MENURUT UMUR & JENIS KELAMIN
DI DESA AMPE & DESA BORI
KEC. DUAMPANUA THN 2010
•
DARI SOAL YANG SAMA
Buat grafik penduduk menurut :
- Desa
- Jenis kelamin
- Umur
- Jenis kelamin & umur
•
Grafik 1
Keadaan Penduduk Desa Ampe & Bori
Berdasarkan KU Thn. ….
Keadaan Penduduk Desa Ampe & Bori
Berdasarkan KU Thn. ….
•
Grafik 2
Jumlah Penduduk Desa Ampe & Desa Bori
Berdasarkan Jenis Kelamin Thn……
Jumlah Penduduk Desa Ampe & Desa Bori
Berdasarkan Jenis Kelamin Thn……
•
Angka-2 kesakitan maupun kematian hampir semua
keadaan menunjukkan hubungan dg umur
utk mempelajari
hubungan atr kesakitan & umur dilakukan langkah-2 berikut :
- Tentukan dahulu pengelompokan umur yg cocok dg sifat & tujuan penyelidikan
- Hitunglah jlh absolut dr kesakitan a/ kematian menurut KU yg tlh di tetapkan
- Robahlah angka absolut itu ke dl rate shg di dp “age spesific rate.
- Buatlah diagramnya
•
Utk keperluan perbandingan, WHO menganjurkan
pembagian umur sbb :
- Menurut tk. Kedewasaan : 0-14 thn ; bayi & anak-2 15-49 thn ; org muda & dewasa >50 ; org tua
- Interval 5 tahun
- Utk mempelajari penyakit anak : 0-4 bln. 5-10 bln. 11-23 bln. 2-4 thn. 5-9 thn. 9-14 thn.
PENYEBARAN INFORMASI
•
V.
Rekomendasi Tindak Lanjut
•
Sesuai
dengan masalah yang ditemukan dibuat rekomendasi tindak lanjut bagi program
terkait yang membutuhkan. Rekomendasi yang dibuat :
–
sesuai
dengan masalah yang ada
–
Harus
fisibel, efisiensi dan efektif
Tindak lanjut tidak selamanya berupa penanggu langan
atau perbaikan program tetapi dapat pula
berupa saran untuk investigasi/penyelidikan kasus lebih lanjut.
berupa saran untuk investigasi/penyelidikan kasus lebih lanjut.
•
Contoh
rekomendasi tindak lanjut untuk perbaikan masalah Tetamus Neonatorum :
– Peningkatan TT Bumil pada program Imun
– Peningkatan TT Bumil pada program Imun
•
Peningkatan
ANC & KN pada program bersangkutan atau bekerjasama dengan surveilans
atau program terkait lainnya.
Umpan
Balik dilakukan untuk :
•
Pemberitahuan
pada unit pelapor bahwa laporan sudah diterima
•
Koreksi
laporan & tindak lanjut segera
•
Karena
surveilans merupakan kegiatan yang berjalan terus menerus, maka umpan balik
kepada sumber data (pelapor) mengenai arti data yang mereka berikan &
kegunaannya setelah diolah, merupakan suatu tindakan yang penting. Dengan
demikian para pelapor bisa diharapkan terus menerus mengadakan pengamatan
penyakit dan melaporkan hasil pengamatannya
Penyebaran Informasi
•
Informasi
disampaikan pada program atau sektor terkait untuk memberi informasi tentang
masalah kesehatan dan memberi saran tindak lanjut yang diperlukan oleh program
REFERENSI
1.
…………., 1994. Pedoman Pengamatan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi
dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hal.
2.
Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi.
Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.
Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar.
FKM. Unhas.
4.
Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5.
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
6.
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
7.
Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda
Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33
8. Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa
Kebidanan, EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar