Selasa, 05 Juni 2012

PERUBAHAN & PERKEMBANGAN POLA PENYK KEPERW


PERUBAHAN & PERKEMBANGAN
POLA PENYAKIT

POKOK BAHASAN
     -     Hubungan Sebab Akibat pola Penyakit dng W, T & O
     -     Klasifikasi Penyakitt
     -     Tingkatan Pencegaha Penyakit
A. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
     TRIAS EPIDEMIOLOGI (Segi Tiga Epidemiologi)
     •    Model Host-Agent-Environment
        Faktor Host (tuan rumah, pejamu) Adalah manusia atau mahluk hidup lainnya, yang menjadi tempat
        terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit, dapat berupa ;
        -          umur,         - jenis kelamin,     - ras,
        -          status gizi,  - Anatomi tubuh,  - etnik
        -          Keadaan fisiologi tubuh : lelah, hamil, strees, pubertas, keadaan gizi
        -          Keadaan Immunologis : antibodi dari ibu, vaksinasi, ada infeksi sebelumnya
        -          Tingkah laku (behavior) : life style, personal hygiene, hubungan antar pribadi, rekreasi
    •    Karakteristik Host ; 
       a. Resistensi        ; kemampuan host bertahan terhadap suatu penyakit.
       b. Immunitas       ; kesanggupan host mengembangkan suatu respon immunologis (alamiah, buatan)
                                   sehingga tubuh kebal pada penyakit tertentu.
       c. Infectiousness ; potensi host yg terinfeksi untuk menularkan pada orang lain, baik sakit maupun sehat.
       Faktor Agent ; adalah suatu unsur (organisma hidup atau kuman infektif) yang dapat menyebabkan
       terjadinya suatu penyakit. Pada penyakit tertentu dapat single kausa (infeksi) & multi kausa  
       (non-infeksi), dapat berupa :
    •   Karakteristik Agent :
       a. Invasitas     : kemampuan agent untuk melakukan penetrasi & menyebar setelah memasuki jaringan   
       b. Infektifitas  : kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari host untuk tinggal
                              & berkembang biak (multiply) dalam jaringan host
       c. Patogenitas : kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi klinis yang patologis setelah terjadi
                               infeksi pada host yang diserang
       d. Virulensi     : kesanggupan agent menimbulkan reaksi patologis berat yang mungkin hingga
                               menyebabkan kematian.
       e. Toksisitas    : kesanggupan agent untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis oleh substansi kimia
                               yang dibuatnya
       f. Antigenitas   : kesanggupan agent untuk merangsang reaksi immunologis dalam host

    •  Agent Biologis dapat berupa
       1. Metazoa   : cacing
       2. Protozoz   : amoeba, malaria
       3. Bakteri     : sipilis, typhoid, tbc, pneumonia
       4. Fungi        : Histoplasmosis, taenia pedis
       5. Rickettsia : Rocky mountain spotted fever
       6. Virus        : campak, cacar (smallpox), polio-
   •    Lingkungan ; adalah semua faktor luar dari suatu individu. Dapat berupa Lingkungan. fisik, biologis,
                           sosial
      1. Fisik : geologi, iklim, geografik
      2. Biologis : kepadatan penduduk, flora (sbg sbr makanan), fauna (sbg sbr protein
      3. Sosial : migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, kekacauan, bencana alam, perang, banjir.
   •   Karakteristik Environment
      a. Topografi ; situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan yang mungkin mempengaruhi
          terjadinya & penyebaran suatu penyakit tertentu.
      b. Geografi  ; keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dari bumi yang berhubungan dengan
          kejadian penyakit
   •   PERSON, PLACE & TIME
      •    Informasi PPT berguna untuk menggambarkan adanya perbedaan dl keterpaparan dan susceptibilitas.
      •    Perbedaan ini akan dp dipakai sbg  :
          –        petunjuk ttg sumber,
          –        agent yang bertanggung jawab,
          –        transmisi dan
          –        penyebaran
          suatu penyakit
    1. person Adalah karakteristik individu yang mempengaruhi keterpaparan yang mereka dapatkan &
        susceptibilitasnya terhadap penyakit
    2. Place Memberikian petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat menjadi pegangan dalam mencari
         faktor lain yang belum diketahui. Dapat berupa ; blok, RT/RK, Kota, Desa, ……..
    3. Time Dapat menjadi pedoman tentang kejadian yang ada dalam masyarakat.
    Dl setahun banyak kelahiran ;
    –        Banyak perkawinan
    –        Banyak perceraian
    –        Banyak anak yg diinginkan
    –        Keadaan ekonomi
    –        Migrasi, dll
B. KLASIFIKASIN PENYAKIT
    Klasifikasi Penyakit Menurut ICD (International Classification of Diseases = Klasifikasi    
    International Penyakit)
  1. Penyakit Infeksi & Parasit
  2. Neoplasma
  3. Penyk. Endokrin, Nutrisi & Metabolik, & Gangguan Imunitas
  4. Pnyk. Darah & Organ Pembentuk Darah
  5. Gangguan Mental
  6. Penyk. Sistem Saraf & Alat Indra
  7. Penyk. Sistem Peredaran Darah
  8. Penyk. Sistem Pernapasan
  9. Penyk. Sistem Pencernaan
  10. Penyk. Sistem Kencing & Kelamin
  11. Komplikasi Kehamilan, Persalin” & Nipas Penyk. 
  12. Kulit & Jaringan Bawah Kulit Penyk. 
  13. Sistem Otot Rangka & Jrg. Ikat 
  14. Kelainan Bawaan 
  15. Keadaan Ttt yg berasal dr ms Perinatal Gejala, Tanda & Keadaan tdk Jelas 
  16. Cedera & Keracunan
TINGKATA PENCCEGAHAN
Contoh Upaya Pencegahan  

1. Premordial 
    •     Memberikan kondisi pada masyarakat yg memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar
        dari kebiasaan, gaya hidup & faktor risiko lainnya. 
    •       Prakondisi harus diciptakan dengan multimitra 
    •       Mis. rokok
2. Health Promotion
  1. Kebersihan pribadi / lingkungan
  2. Makanan bergizi
  3. Peningkatan kesehatan
     •          Tindakan sehat
     •          Kondisi kerja yang baik
     •          Harmonisasi keluarga
     •          Rekreasi
3. Specyfic Protection
    •          Imunisasi
    •          Kebersihan Perorangan & lingkungan
    •          Perlindungan bahaya bahan-2 dalam pekerjaan
    •          Pencegahan Lakalantas
    •          Pembedaan bahan-bahan khusus
4. Early Diagnosis & Promt Treatment
    •          Usaha Case Finding ; mencari kasus sedi- ni mungkin
    •          Screening
    •          Survay selective
    •          Pengobatan teratur
    •          General chek Up
5. Disability Limitation
    •          Pengobatan yang tepat
    •          Mencegah terjadinya komplikasi
    •          Penyediaan fasilitas-fasilitas
6. Rehabilitation
    •          Penyediaan sarana latihan bagi yg cacat
    •          Penyuluhan memberi semangat bagi pengguna fasilitas.

REFERENSI 
1.       …………., 1994. Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal.
2.       Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.       Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.
4.       Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
6.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
7.     Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33
8.  Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar