PERUBAHAN
& PERKEMBANGAN
POLA PENYAKIT
POLA PENYAKIT
POKOK BAHASAN
- Hubungan Sebab Akibat pola Penyakit dng W, T & O
- Hubungan Sebab Akibat pola Penyakit dng W, T & O
- Klasifikasi Penyakitt
- Tingkatan
Pencegaha Penyakit
A. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
TRIAS EPIDEMIOLOGI (Segi Tiga Epidemiologi)
A. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
TRIAS EPIDEMIOLOGI (Segi Tiga Epidemiologi)
• Model Host-Agent-Environment
Faktor Host (tuan rumah, pejamu) Adalah manusia atau mahluk hidup lainnya, yang
menjadi tempat
terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit, dapat berupa ;
terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit, dapat berupa ;
-
umur,
- jenis kelamin, - ras,
-
status gizi, - Anatomi tubuh, - etnik
-
Keadaan fisiologi tubuh : lelah, hamil, strees,
pubertas, keadaan gizi
-
Keadaan Immunologis : antibodi dari ibu, vaksinasi,
ada infeksi sebelumnya
-
Tingkah laku (behavior) : life style, personal
hygiene, hubungan antar pribadi, rekreasi
• Karakteristik Host ;
a. Resistensi ; kemampuan host bertahan terhadap suatu penyakit.
b. Immunitas ; kesanggupan host mengembangkan suatu respon immunologis (alamiah, buatan)
sehingga tubuh kebal pada penyakit tertentu.
c. Infectiousness ; potensi host yg terinfeksi untuk menularkan pada orang lain, baik sakit maupun sehat.
a. Resistensi ; kemampuan host bertahan terhadap suatu penyakit.
b. Immunitas ; kesanggupan host mengembangkan suatu respon immunologis (alamiah, buatan)
sehingga tubuh kebal pada penyakit tertentu.
c. Infectiousness ; potensi host yg terinfeksi untuk menularkan pada orang lain, baik sakit maupun sehat.
Faktor Agent ; adalah suatu unsur (organisma hidup atau kuman infektif)
yang dapat menyebabkan
terjadinya suatu penyakit. Pada penyakit tertentu dapat single kausa (infeksi) & multi kausa
(non-infeksi), dapat berupa :
terjadinya suatu penyakit. Pada penyakit tertentu dapat single kausa (infeksi) & multi kausa
(non-infeksi), dapat berupa :
• Karakteristik Agent :
a. Invasitas : kemampuan agent untuk melakukan penetrasi & menyebar setelah memasuki jaringan
b. Infektifitas : kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari host untuk tinggal
& berkembang biak (multiply) dalam jaringan host
c. Patogenitas : kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi klinis yang patologis setelah terjadi
infeksi pada host yang diserang
d. Virulensi : kesanggupan agent menimbulkan reaksi patologis berat yang mungkin hingga
menyebabkan kematian.
e. Toksisitas : kesanggupan agent untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis oleh substansi kimia
yang dibuatnya
f. Antigenitas : kesanggupan agent untuk merangsang reaksi immunologis dalam host
a. Invasitas : kemampuan agent untuk melakukan penetrasi & menyebar setelah memasuki jaringan
b. Infektifitas : kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari host untuk tinggal
& berkembang biak (multiply) dalam jaringan host
c. Patogenitas : kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi klinis yang patologis setelah terjadi
infeksi pada host yang diserang
d. Virulensi : kesanggupan agent menimbulkan reaksi patologis berat yang mungkin hingga
menyebabkan kematian.
e. Toksisitas : kesanggupan agent untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis oleh substansi kimia
yang dibuatnya
f. Antigenitas : kesanggupan agent untuk merangsang reaksi immunologis dalam host
• Agent Biologis dapat berupa
1. Metazoa : cacing
2. Protozoz : amoeba, malaria
3. Bakteri : sipilis, typhoid, tbc, pneumonia
4. Fungi : Histoplasmosis, taenia pedis
5. Rickettsia : Rocky mountain spotted fever
6. Virus : campak, cacar (smallpox), polio-
1. Metazoa : cacing
2. Protozoz : amoeba, malaria
3. Bakteri : sipilis, typhoid, tbc, pneumonia
4. Fungi : Histoplasmosis, taenia pedis
5. Rickettsia : Rocky mountain spotted fever
6. Virus : campak, cacar (smallpox), polio-
• Lingkungan ; adalah semua faktor luar dari suatu
individu. Dapat berupa Lingkungan. fisik, biologis,
sosial
1. Fisik : geologi, iklim, geografik
2. Biologis : kepadatan penduduk, flora (sbg sbr makanan), fauna (sbg sbr protein
3. Sosial : migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, kekacauan, bencana alam, perang, banjir.
sosial
1. Fisik : geologi, iklim, geografik
2. Biologis : kepadatan penduduk, flora (sbg sbr makanan), fauna (sbg sbr protein
3. Sosial : migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, kekacauan, bencana alam, perang, banjir.
• Karakteristik Environment
a. Topografi ; situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan yang mungkin mempengaruhi
terjadinya & penyebaran suatu penyakit tertentu.
b. Geografi ; keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dari bumi yang berhubungan dengan
kejadian penyakit
a. Topografi ; situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan yang mungkin mempengaruhi
terjadinya & penyebaran suatu penyakit tertentu.
b. Geografi ; keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dari bumi yang berhubungan dengan
kejadian penyakit
• PERSON, PLACE & TIME
• Informasi PPT berguna untuk menggambarkan adanya
perbedaan dl keterpaparan dan susceptibilitas.
• Perbedaan ini akan dp dipakai sbg :
–
petunjuk ttg sumber,
–
agent yang bertanggung jawab,
–
transmisi dan
–
penyebaran
suatu penyakit
1. person Adalah karakteristik individu yang mempengaruhi
keterpaparan yang mereka dapatkan &
susceptibilitasnya terhadap penyakit
susceptibilitasnya terhadap penyakit
2. Place Memberikian petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat
menjadi pegangan dalam mencari
faktor lain yang belum diketahui. Dapat berupa ; blok, RT/RK, Kota, Desa, ……..
faktor lain yang belum diketahui. Dapat berupa ; blok, RT/RK, Kota, Desa, ……..
3. Time Dapat menjadi pedoman tentang kejadian yang ada dalam
masyarakat.
Dl setahun banyak kelahiran ;
–
Banyak perkawinan
–
Banyak perceraian
–
Banyak anak yg diinginkan
–
Keadaan ekonomi
–
Migrasi, dll
B. KLASIFIKASIN PENYAKIT
Klasifikasi Penyakit Menurut ICD (International
Classification of Diseases = Klasifikasi
International Penyakit)
International Penyakit)
- Penyakit Infeksi & Parasit
- Neoplasma
- Penyk. Endokrin, Nutrisi & Metabolik, & Gangguan Imunitas
- Pnyk. Darah & Organ Pembentuk Darah
- Gangguan Mental
- Penyk. Sistem Saraf & Alat Indra
- Penyk. Sistem Peredaran Darah
- Penyk. Sistem Pernapasan
- Penyk. Sistem Pencernaan
- Penyk. Sistem Kencing & Kelamin
- Komplikasi Kehamilan, Persalin” & Nipas Penyk.
- Kulit & Jaringan Bawah Kulit Penyk.
- Sistem Otot Rangka & Jrg. Ikat
- Kelainan Bawaan
- Keadaan Ttt yg berasal dr ms Perinatal Gejala, Tanda & Keadaan tdk Jelas
- Cedera & Keracunan
TINGKATA PENCCEGAHAN
Contoh Upaya Pencegahan
1. Premordial
• Memberikan kondisi pada masyarakat yg memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar
dari kebiasaan, gaya hidup & faktor risiko lainnya.
• Prakondisi harus diciptakan dengan multimitra
• Mis. rokok
1. Premordial
• Memberikan kondisi pada masyarakat yg memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar
dari kebiasaan, gaya hidup & faktor risiko lainnya.
• Prakondisi harus diciptakan dengan multimitra
• Mis. rokok
2. Health Promotion
- Kebersihan pribadi / lingkungan
- Makanan bergizi
- Peningkatan kesehatan
•
Tindakan sehat
•
Kondisi kerja yang baik
•
Harmonisasi keluarga
•
Rekreasi
3. Specyfic Protection
•
Imunisasi
•
Kebersihan Perorangan & lingkungan
•
Perlindungan bahaya bahan-2 dalam pekerjaan
•
Pencegahan Lakalantas
•
Pembedaan bahan-bahan khusus
4. Early Diagnosis & Promt Treatment
•
Usaha Case Finding ; mencari kasus sedi- ni
mungkin
•
Screening
•
Survay selective
•
Pengobatan teratur
•
General chek Up
5. Disability Limitation
•
Pengobatan yang tepat
•
Mencegah terjadinya komplikasi
•
Penyediaan fasilitas-fasilitas
6. Rehabilitation
•
Penyediaan sarana latihan bagi yg cacat
•
Penyuluhan memberi semangat bagi pengguna
fasilitas.
REFERENSI
1.
…………., 1994. Pedoman Pengamatan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi
dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hal.
2.
Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi.
Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.
Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar.
FKM. Unhas.
4.
Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5.
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
6.
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
7. Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda
Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33
8. Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta
8. Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar