Selasa, 05 Juni 2012

PENYELIDIKAN KLB


PENYELIDIKAN KLB
POKOK BAHASAN

  1. Defenisi
  2. Ukuran KLB
WABAH ;
Adalah Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meni ngkat secara nyata melebihi keadaan yang biasanya pada waktu & daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka, atau
Wabah adalah Timbulnya suatu kejadian kesakitan / kematian dan atau meningkatnya suatu kesakitan / kematian yang bermakna secara epidemilogis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu. Termasuk kejadian kesakitan / kematian yang disebabkan oleh penyakit menular maupun yang tidak menular & kejadian bencana alam yang disertai wabah penyakit.
Ketentuan KLB
  1. Kesakitan/kematian suatu penyakit menunjukkan kenaikan > 3 X selama > 3 kurun waktu berturut-turut
  2. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenai kan > 2 X lipat dibandingkan dengan sebelumnya dalam waktu yang sama
  3. Angka rata-rata bulanan selama satu tahun menunjukkan kenaikan > 2 X dibanding tahun sebelumnya.
  4. Case Fatality rate menunjukkan kenaikan > 50% dibanding dengan sebelumnya
  5. Proporsional Rate penderita baru menunjukkan kenaikan > 2 X
  6. Khusus Kholera, Cacar, Pes, DHF/DSS                                                                                          a. Setiap kenaikan jumlah penderita didaerah endemis, sesuai dengan ketentuan di atas                        b.Terdp > 1 penderita/kematian di daerah yang telah bebas penyakit tersebut, minimal 4 minggu   berturut-turut
  7.  Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit yang sebelumnya tidak ada
  8.  Beberapa penyakit yang dialami > 1penderita :                                                                                 a. Keracunan makanan
    b. Keracunan pestisida
PENYELIDIKAN KLB
  1. Sumber KLB

  1. Mekanisme
KLB Terjadi karena  :      
  1. Terdapat kuma penyakit pada waktu sumber penularan yang berada pada kondisi lingkungan yang rentan
  2. Adanya mekanisme penularan
  3. Kerentanan sekelompok masyarakat ber dasarkan ciri epidemiologi (daya tahan tubuh)
  4. Sistem pelayanan kesehatan dengan kondisi & sikap tanggap yang lemah terhadap upa ya penanggulangan.
KLASIFIKASI KLB
A. Menurut Penyebabnya
  1. Toxin :a.       entero toxin ;
          misalnya yang dihasilkan oleh Staphylococus aureus, Vibrio kholera, Escherichia, Shigella          b.      exo toxin ;
          misalnya yang dihasilkan oleh clostridium botulinum, Clostridium perfringens
    c. endo toxin
2. Infeksi ;
    a. Virus,         b. Bacteri,  c. Protozoa,         d. Cacing
3. Toxin Biologis
           a. Racun Jamur,  b. Alfa Toxin,  c. Palankton  d. Racun ikan / tumbuhan
4. Toxin Kimia
            a.  Zat kimia organik ; logam berat (Hg,Pb),  logam lainnya (Cn, dll)
            b.  Zat kimia an-organik ; Nitrit, pertisida
            c.  Gas-2 beracun ; CO, CO2, HCN

 B. Menurut Sumber
     1.    Manusia
          Misalnya    : -  Jln. Napas, - tenggorokan,   - tinja, - air seni, - muntahan.
          Seperti       :  Shigella, Salmonella, Staphylococcus, Protozoa, Streptococcus, Virus Hepatitis.
     2.    Kegatan Manusia
          Misalnya     :- Pembuatan tempe bongkrek, - penyemprotan, - pencemaran lingkungan, -
                                penangkapan ikan dgn racun.
          Seperti       : Toxin biologis & kimia
     3.    Binatang
          Misalnya    : - Binatang piaraan, - ikan, binatang mengerat.
          Seperti       :  Leptospira, Salmonella, Vibrio, Cacing & parasit lain, keracunan ikan/plankton.
     4.    Serangga
     Misalnya  : - Lalat, - Kecoa, - dsb. Sep. Salmonella, Staphylokok, Streptokok.
5.    Udara
     Misalnya : Staphylococcus, Streptococcus, Virus, pencemaran udara.
6.    Permukaan benda/alat,
     Misalnya    : Salmonella
7.    Air
     Misalnya    :  Vibrio Cholera, Salmonella
8.    Makanan/minuman
         Misalnya    :  Keracunan singkong, jamur makanan dalam kaleng.
Penyakit Potensi KLB yang dilaporkan
A.  Penyakit Karantina / penyk Wabah Penting
     1.    Kholera             3. Poliomyelitis
     2.    Pes                      4. Difteri
B. Penyakit Potensi Wabah/KLB yang menular cepat (morbiditas tinggi) atau mempunyai Mortalitas tinggi
     &  memerlukan tindakan segera
     1.    DHF                     3. Campak                           5. Rabies
     2.    Diare                  4. Pertusis
C. Panyakit Potensi Wabah/KLB lannya
     1.    Malaria              5. Hepatitis                          9. Keracunan
     2.    Influenza            6. Keracunan                      10.Encephalitis
     3.    Anthrax             7. Tetanus                           11.Frambusia
     4.    Meningitis          8. Tn-Neo                          12.Typh-Abdominalis

Langlah-Langkah Penyelidikan
Tahap….
  1. Persiapan Kerja di lapangan
  2. Penetapan adanya KLB
  3. Penetapan diagnosa
  4. Pengolahan data epidemiologi
  5. Tindakan penanggulangan & pencegaha KLB
  6. Penyebaran informasi hasil penyelidikan
Prosedur Penyelidikan
  1. Konfirmasi / menegakkan diagnosa
  2. Menentukan apakah peristiwa itu letusan/wabah atau bukan
  3. Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor  Waktu, Tempat & Orang
  4. Rumuskan suatu hipotesa sementara
  5. Rencana penyelidikan Epidemiologi yang lebih detail
  6. Laksanakan wawancara dangan ;- penderita yang sudah diketahui
    - yang punya pengalaman (WTO, dll)
  1. Analisa & Interpretasi Lakukan pemeriksaan Laboratorium, buat ringkasan hasil penyelidikan. Tabulasi, analisa & interpretasi dari data yang terkumpul
  2. Test Hipotesa & Rumuskan kesimpulan
  3. Lakukan tindakan penanggulangan
  4. Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut.
Prosedur Penyelidikan  (PEDOMAN SE PENYK MENULAR)
1. Menegakkan Diagnosa
    a.       Mengadakan/Mendapatkan riwayat penderita  ;  Setiap penderita didata tentang nama, umur, jenis
          kelamin, pekerjaan, kebiasaan makan, dll. Gejala penyakit,
    b.      Pengambilan Specimen Penderita
    c.       Pengambilan Sample Makanan
2.  Membuat Asosiasi Epidemiologi
    a.       Menentukan terjadinya suatu letusan (Out break)
    b.      Formulasi hipotesa sementara
3.  Penyelidikan Lebih Lanjut
    a.   Permintaan bantuan
    b.   Mencari & wawancara dengan penderita  atau  orang-orang  yang at risk yang mungkin belum
          ditemukan
4.  Penyelidikan di tempat makanan di Proses
    a.       Pengambilan sample makanan
    b.      Wawancara dengan food handlers (diolah, disajikan, disimpan, dsb)
    c.       Mencari sumber kontaminasi
    d.      Pemeriksaan Food Handlers (kesehatan)
    e.      Mengidentifikasi adanya faktor yang mempengaruhi terjadinya komtaminasi (contributing factors)
5.    Analisa Data
     a.       Membuat kurva epidemik
     b.      Menentukan gejala/tanda penyakit yang menonjol
     c.       Menghitung masa inkubasi
    d.      Menghitung food specific attack rate
6.  Interpretasi Data
    a.       Bandingkan data yang sudah dianalisa dengan hasil laboratorium yang sudah dikerjakan.
    b.      mm
Epidemic Type :
  1. Common source epidemic : Epidemik yang biasanya ditularkan atau disebabkan oleh suatu perantara (mis ; makanan, air atau fomite lain yang digunakan oleh penderi ta). Bila banyak penderita yang terkena secara  serentak, akan terdapat kesamaan yang relatif masa inkubasi
  2. Propagated epidemic : Epidemik yang ditularkan atau disebabkan oleh manusia  atau hewan dengan cara kontak langsung atau tidak langsung kepada manusia atau host lainnya. Sumber infeksi mungkin berada dalam masa inkubasi.
  3. Mixed
Perbedaan Karakteristik antara Common source & Propagated
Dalam suatu peristiwa foodborne outbreak, dimana terdapat  lebih dari satu  makanan yang dimakan penderita, maka secara  teoritis akan terdapat suatu korelasi yang sempurna antar penderita-penderita yang sakit dengan satu macam makanan tertentu yang telah dimakan.
Penderita yang makan 100% sakit & tidak makan 100% tidak sakit. Tetapi biasanya tidak demikian.
               
Beberapa sebab mengapa korelasi tidak terjadi
  1. Resistensi & kerentanan individu
  2. Jumlah Makanan yang dimakan tidak sama
  3. Distribusi organisme/toxin pada makanan tidak sama
  4. Defenisi/kriteria orang yang sakit tidak jelas, sehingga kemungkinan ikutnya penyakit-penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan penyakit diselidiki
  5. Terjadi kontaminasi silang dari suatu makanan kepada yang lain
  1. Kesalahan dalam mengambil suatu anamnese (Mis ; tdk ingat, takut, salah mengerti, salah pencatatan, pertanyaan yang mengandung sugestion)
  2. Kesalahan mengambil sample ( mis ; hanya wawancara dgn sebagian saja golongan yg at risk )
  3. Kemungkinan adanya gejala-gejala psichosomatis pada beberapa individu yang diwawancarai yang mirip dengan gejala penyakit yang diselidiki
 Sifat epidemik  :
     1.  Epidemic                 ; keadaan jumlah penderita secara nyata melebihi jumlah yang diperkirakan
  1. Endemic                 ; keadaan suatu penyakit yang menetap pada suatu wilayah
  2. Hyperendemic        ; penularan hebat yang menetap
  3. Holoendemic          ; tingka infeksi yang cukup tinggi.
  4.  Eksotik Epidemik  ; terjadinya Epidemi yang sebelumnya tidak pernah ditemukan kasus 
  5.  Pandemic              ; penularan antar negara 
  6.  Point Epidemic      ; adanya sejumlah kasus yang menyebabkan peningkatan frekwensi penyakit yang  bersangkutan
REFERENSI 
1.       …………., 1994. Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal.
2.       Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.       Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.
4.       Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
6.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
7.       Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33
     8.   Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar