Selasa, 05 Juni 2012

MERUMUSKAN HIPOTESA


MERUMUSKAN HIPOTESA

PENGERTIAN
1.    Adalah  suatu teori relatif yang masih perlu diuji kebenarannya.
2.    Untuk mencari hubungan sebab akibat terjadinya suatu penyakit maupun analisis terjadinya penyebaran
     suatu penyakit dalam masyarakat, didahului dengan penyusunan hipotesis.

DASAR PENYUSUNAN HIPOTESIS
Dalam  Epidemiologi harus mencantumkan beberapa hal berikut  :
a.    Harus mencantumkan dangan jelas populasi, yaitu Ciri-ciri individu dimana hipotesis tersebut diterapkan
b.   Faktor penyebab maupun pemaparan lingkungan termasuk faktor risiko yang sedang atau akan diteliti
c.   Akibat yang diharapkan timbul dari penyebab tersebut yang dapat berupa penyakit maupun gangguan
     kesehatan lainnya.
d.    Hubungan antara besarnya dosis suatu pemaparan dengan responnya, yaitu besarnya unsur penyebab
     (kualitatif maupun kuantitatif) yang cukup untuk menimbulkan kejadian penyakit atau gangguan kesehatan
     yang diharapkan terjadi.
e.    Hubungan antara waktu dg terjadinya respon tersebut yaitu waktu yang dibutuhkan antara terjadinya pemaparan suatu faktor penyebab dengan timbulnya kejadian penyakit atau masalah kesehatan
           Perumusan hipotesa adalah kebalikan dari prinsip hukum (innocent proven guilty ; azas praduga tak bersalah). Seorang Epidemiolog menganggap setiap faktror (WTO / EHA) mungkin bersalah. Sampai hal tersebut bisa dibuktikan bahwa faktor tersebut memang tidak berperan dalam terjadinya outbreak (tidak bersalah).
Penting untuk pengarahkan penyelidikan
Tergantung kecermatan hipotesa yang dibuat
Mac Mahon dan Pugh (1970) membicarakan 4 cara (metoda) untuk merumuskan suatu hipotesa, yang biasa berhubungan dengan suatu penyelidikan peristiwa letusan/wabah (Out-break Investigation)
  1. Metoda Perbedaan (method of difference)
  2. Metoda Persamaan (method of agreement)
  3. Variasi Bersama
  4. Metode Analogi
1.  Metoda Perbedaan
Bila frekwensi suatu penyakit jelas berbeda dalam 2 situasi yang berbeda, dimana beberapa faktor dapat diketahui dalam suatu situasi, tetapi dalam situasi lain tidak ada, maka faktor yang diketahui atau tidak diketahui mungkin sebagai penyebab
2.  Metoda Persamaan
Bila suatu faktor hampir selalu terdapat dalam beberapa situasi yang berbeda & telah diketahui terdapat hubungan dengan adanya suatu penyakit, faktor ini mungkin sekali sebagai penyebab penyakit tersebut.
3.  Variasi bersama
Hipotesa ini meliputi pencarian berbagai faktor yang frekwensi atau kekuatannya bervariasi sesuai dengan frekwensi penyakit.
Lebih bersifat kualitatif dalam melihat masalah, serta tidak melihat permasalahan dari 2 kemungkinan saja
Contoh  :
Hubungan frekwensi relatif dari kandungan gizi dengan terjadinya Penyakit Jantung Koroner dari berbagai tempat yang berbeda
Peranan faktor penyebab / faktor risiko yang bersifat jamak sangat menentukan
Terutama bila >1 faktor risiko secara bersama-sama dapat mendorong/mempermudah terjadinya penyakit tertentu.
4.  Methode Analogi
Dasarnya adalah adanya persamaan suatu peristiwa penyakit dengan penyakin lain yang sudah di kenal dengan jelas mungkin mempunyai persamaan faktor penyebab maupun risiko, atau persamaan proses kejadian penyakit.

KETENTUAN PENYUSUNAN HIPOTESA
1.    Umumnya disusun berdasarkan data/ observasi klinik, laboratorium, data deskriptif, dll.
2.    Makin kuat hubungan statistik hasil pengamatan, makin kuat pula suatu hipotesis (makin besar
     kemungkinan sebagai hubungan kausal)
3.    Perubahan frekwensi penyakit dalam suatu periode tertentu sangat berguna dalam penyusun hipotesis
     terutama bila waktunya relatif pendek.
4.    Kasus yang bersifat khusus atau terisolir harus mendapatkan perhatian khusus.

MEMILIH & MENILAI HIPOTESA :
umumnya setiap pengamatan memberikan kemungkinan menegakkan >1 hipotesis, sehingga harus memilih yang memenuhi syarat.
1.    Nilai suatu hipotesis berbanding terbalik dengan kemungkinan (alternatif) yang dapat diterima
     a.       Makin besar jumlah hubungan (asosiasi) yang terpisah yang dapat menerangkan hubungan antara
           faktor yang dapat dicurigai dengan penyakit yang diteliti, maka makin sedikit alternatif lain yang
           dapat  diterima
     b.      Makin kuat hubungan antar dua variabel dimana keduanya mempunyai hubungan kuat dengan
           penyakit yang diteliti, makin kecil nilainya dalam penyusunan  hipotesis secara terpisah (independen)
     c.       Hubungan dengan variabel tertentu (seperti : pekerjaan, agama) memiliki nilai yang lebih berarti
           dibanding dengan variabel umur & jenis kelamin mengingat sifat lingkungan yang dapat berpengaruh
           atau intensitas keterpaparan yang ada hubungannya dengan pekerjaan & agama lebih sedikit
           dibanding variabel yang berhubungan dengan umur & jenis kelamin
2.    Dalam menilai suatu hipotesis yang sedang disusun, sangat penting untuk menelusuri keterangan yang  
     berhubungan dengan demografi, geografi, perilaku penduduk & keterangan lain yang sesuai dengan
     hipotesis tersebut
3.    tidak harus selalu dengan semua pengamatan yang ada. Ini dapat terjadi karena
     a.       Ada penyebab jamak
     b.      Ada klasifikasi penyakit yang sangat umum atau bersifat lebih kasar

KESIMPULAN

REFERENSI 
1.       …………., 1994. Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal.
2.       Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.       Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.
4.       Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
6.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
7.       Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33
8.       Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar