Bag. I
PENGANTAR
A. PENGERTIAN
Pengertian / Defenisi ada 2 :
Pengertian / Defenisi ada 2 :
- Defenisi asal kata
Dalam
arti kata :
•
Epi : pada / tentang
•
Demos :
penduduk
•
Logis :
Ilmu
Awalnya
epidemiologi dikenal sebagai ilmu yang mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan.
Sehingga epidemilogi diartikan sebagai ilmu yang memperlajari tentang
kependudukan.
•
Epidemi
: Kejadian penyakit
•
Logis : Ilmu
Sehingga
epidemilogi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kejadian penyakit,
setelah terjadi pergeseran dari sebelumnya mengurusi tentang masalah menduduk
berubah menjadi mengurusi tentang kejadian penyakit.
- Defenisi terkait keadaan dan waktu
Pada mulanya, epidemiologi digunakan sebagai ilmu untuk mengurusi
tentang kependudukan. Pada masa itu ingin diketahui bagaimana potensi penduduk
untuk mempertahankan kerajaan, baik sebagai bala tentara, petani, maupun
pekerjaan lainnya. Dalam perjalanan waktu, potensi tersebut turun dimana hasil
pertanian turun, bala tentara berkurang, pekerjaan yang lainpun tidak optimal. Diamati, ternyata keadaan tersebut
terjadi akibat banyak penduduk yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini
terjadi akibat terjadinya ledakan penyakit (epidemic) pada masyarakat sehingga
banyak masyarakat yang tidak bisa bekerja. Mulai saat itulah perhatian terhadap potensi penduduk beralih menjadi
perhatian terhadap gangguan kesehatan pada penduduk.
Sebagai ilmu tentang kejadian penyakit, Awalnya
pengertian Epidemiologi dimulai dengan keadaan Epidemi ; yaitu pertistiwa kesakitan
yang mengenai banyak orang dalam waktu yang sangat singkat, meluas secara cepat
dari orang ke orang, dari suatu daerah ke daerah yang lain.
Peristiwa
epidemic terus dipelajari, sementara penderita individu belum mendapat
perhatian yang serius. Dalam perjalanannya, disadari bahwa penderita individu
(atau endeic) bila tidak diatasi segera akan menyebabkan epidemic. Karena
pesatnya perkembangan Epidemiologi sehingga sekarang perhatian tidak hanya pada
jumlah penderita (epidemic) semata, tetapi juga suatu perjalanan penyakit yang
mempengaruhi keadaan normal di masyarakat termasuk infeksi & non-infeksi
a. Defenisi
lama
Banyak
defenisi yang lahir dari para pakar epidemiologi ataupun pemerhati
epidemiologi, dan defenisi tersebut terus berubah berdasarkan perkembangan pengamatan
terhadap penyakit ataupun berdasarkan situasi penyakit pada masa itu. (sebelum
tahun 1960) epidemiologi dikenal sebagai Ilmu yang mempelajari penyebaran &
perluasan suatu penularan penyakit dalam suatu kelompok penduduk atau
masyarakat. Pengertian ini mengacu pada perhatian pada penyakit menular. Hal
tersebut tidak mengherankan karena sebelum tahun 1960 Penyakit Menular adalah
penyakit yang paling banyak dialami oleh penduduk dunia
b.
Defenisi Baru (setelah tahun 1960)
Epidemiologi terus berkembang dan tidak hanya terpaku
pada penyebaran & perluasan penularan
penyakit saja, tetapi juga mempelajari faktor-faktor lain yang mendukung
terjadinya peristiwa tersebut. Banyak
ilmuwan yang memperhatikan hal tersebut, atl.
:
1)
Mag Mahon & Pugh (1970) Ilmu yang
mempelajari penyebaran penyakit & faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit terhadap
manusia
2)
Omran (1974) Studi mengenai kejadian &
distribusi kesehatan, penyakit & perubahan pada penduduk
3)
Mausner & Kramer (1985) Studi tentang
distribusi & determinan penyakit & kecelakaan pada populasi manusia
4)
Last (1988) Studi tentang distribusi &
determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi
tertentu & aplikasinya untuk menanggulangi masalah kesehatan
Dari Defenisi
/ Pengertian di atas dapat di artikan bahwa penyakit pada populasi manusia tidak
terjadi & tersebar secara acak & penyakit pada manusia sesungguhnya
mempunyai faktor penyebab & faktor pencegahan yang dapat diidentifkasi
melalui penelitian (pengamatan) secara sistematis pada populasi, tempat
dan waktu
B. TUJUAN
Tujuan epidemiologi dapat
diarahkan pada 2 sasaran utama :
1.
Mencari faktor penyebab dan atau faktor risiko
terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.
2.
Menentukan status kesehatan dan situasi penyakit
dalam masyarakat yang meliputi :
a.
Penjelasan pola penyakit disuatu tempat
b. Menggambarkan
riwayat alamiah penyakit
c. Memperoleh
informasi dalam penyusunan upaya-upaya bidang kesehatan
3. Mencari/mengidentifikasi
faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu
masyarakat tertentu dalam usaha mencari cara penanggulangan serta cara
pencegahannya
4. Menyiapkan
data/informasi untuk keperluan program planning dengan menilai status kesehatan
dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang
terancam
5. Membantu
menilai berbagai hasil dari setiap bentuk program kesehatan
6. Mencari & mengembangkan metodologo dalam
menganalisa penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan maupun
wabah dalam masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan kesehatan bagi
masyarakat
C. KEGUNAAN
EPIDEMIOLOGI
Dengan
mempelajari epidemiologi maka akan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Cara
timbulnya penyakit
2.
Riwayat alamiah penyakit
3.
Penyebaran penyakit pada berbagai kelompok
masyarakat
4. Penyempurnaan
gambaran penyakit
5.
Menentukan faktor penyebab & sumber
6.
Identifikasi sindrom (memantapkan & menyusun
kriteria untuk mengidentifikasi sindrom tertentu)
Dengan demikian dapat dilakukan
1.
Menyusun klasifikasi penyakit
2. Menyusun
program pemeliharaan kesehatan
3. Penilaian
usaha bidang kesehatan
D. PERANAN
EPIDEMIOLOGI
Dalam Perencanaan Kesehatan
Dalam Perencanaan Kesehatan
1.
Diharapkan berperanan dalam pembangunan
kesehatan masyarakat secara keseluruhan
2. Dilakukan melalui kemampuan epidemiologi untuk
mengetahui distribusi & faktor-faktor penyebab masalah kesehatan &
mengarahkan intervensi yang diperlukan.
Epidemiologi diharapkan
mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :
1.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
2. Menyediakan
data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan & pengambilan keputusan
3.
Membantu melakukan evaluasi program kesehatan yang
sedang & telah dilakukan
4. Mengembangkan
metodologi untuk meng analisa keadaan suatu penyakit dalam upaya mengatasi
& menanggulangi
5. Mengarahkan
intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan
Berkaitan dengan hal
ntersebut, oleh Valanis menetapkan 7
peran utama Epidemiologi
1.
Investigasi etiologi penyakit
2.
Identifikasi faktor risiko
3.
Identifikasi sindrom & klasifikasi penyak
4.
Melakukan diagnosis banding (differential
diagnosis) & perencanaan Pengobatan
5.
Surveilans status kesehatan penduduk
6.
Diagnosis komunitas & perencanaan pelayanan
kesehatan
7.
Evaluasi pelayanan kesehatan & intervensi
kesehatan masyarakat.
E. RUANG LINGKUP EPIDEMILOGI
1.
Subjek & objeknya adalah masalah
kesehatan.
Awalnya subjek
& objek masalah kesehatan hanya penykit infeksi dan menular. Kemudian penyakit
degeneratif mulai marak dipejarai & sekarang banyak digunakan pada masalah
kesehatan yang bukan penyakit, sehingga dikenal Epidemilogi Penyakit Menular & Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular
2. Masalah kesehatan yang dimaksud adalah
masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok polpulasi/manusia. Sehingga
terbagi ; Epidemiologi komunitas (kependudukan, lingkungan, gizi
masyarakat, dll) & Epidemiologi Klinis (pengelolaan layanan
kesehatan, kesehatan jiwa, dll)
3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu
masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekwensi & penyebaran masalah
tersebut.
Terhadap
masalah kesehatan yang ada, epidemiologi memberikan pendekatan khusus, mulai
dari identifikasi sampai mengevaluasi masalah kesehatan. Ruang Lingkup epidemiologi dalam masalah
kesehatan tersebut meliputi “ 6E”.
1.
Etiologi
: berkaitan dengan lingkup kegiatan
Epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab penyakit & masalah kesehatan
lainnya
2. Efikasi (Efficacy) : berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan
3. Efektifitas (Effectifenes) : besarnya hasil yang diperoleh dari suatu
tindakan(Pengobatan atau intervensi) & besarnya perbedaan dari suatu
tindakan dengan tindakan lainnya
4. Efisiensi
(efficiency) : melihat pengaruh yang dapat diperoleh
berdasarkan besarnya biaya yang diberikan (Untuk mengetahui kegunaan
& hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya pengeluaran)
5. Evaluasi : penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program
kesehatan masyarakat
6. Edukasi
(Education) : intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang
kesehatan masyarakat sebagai bagian dari
upayya pencegahan penyakit
Epidemiologi
terus berkembang dengan pesat. Karena
pendekatannya yang tuntas, berbagai disiplin ilmu menggunakan pendekatan
epidemiologi untuk mengetahui dan mengatasi masalah yang dihadapinya baik dalam
lingkup kesehatan maupun diluar kesehatan, sehingga muncul berbagai
epidemiologi yang berkaitan dengan bidang/masalah yang dikaji, atl. :
1.
Epidemiologi Penyakit Infeksi/Menular ;
merupakan sasaran utama epidemiologi sejak dahulu & paling banyak
memberikan hasil dalam penggunaan selama ini
2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ; lebih
berkembang setelah PD-II walaupun sebelumnya telah banyak digunakan, seperti
analisa Deficienci Vitamin C (lind), keracunan Timbal (Baker), Pellagra
(Goldberger), Ca Scrotum (Pott)
3. Epidemiologi Klinik ; sedang dikembangkan untuk
dapat membekali para klinisi & dokter tentang cara pendekatan masalah
melalui Ilmu Epidemiologi.
4.
Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan kesehatan ; dalam kemajuan industri medis yang cukup banyak
menyerap modal & tenaga kerja, peranan Epidemilogi Manajemen dalam
menganalisa jumlah biaya pengobatan serta biaya pelayanan kesehatan lainnya
merupakan hal yang sangat penting
5.
Epidemiologi Lingkungan & Kesehatan kerja ;
mempelajari & meng analisa keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh
keterpaparan.
6.
Epidemiologi Kesehatan Jiwa ; merupakan salah satu dasar pendekatan & analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat. Baik mengenai keadaan
kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisa berbagai faktor yang
mempengaruhi timbulnya gangguan dalam masyarakat.
7.
Epidemiologi Gizi ; bertujuan dalam analisis berbagai
faktor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi di masyarakat. Baik
bersifat biologis maupun kehidupan sosial masyarakat.
8.
Dll.
Diluar
Kesehatan
9. Epidemiologi
Sosial & perilaku ; perilaku berkaitan erat dengan umur, jenis kelamin,
suku & ras, pekerjaan, status social ekonomi, dll. Banyak memberi kan nilai
risiko dalam penyakit
10. Epidemiologi
Kependudukan ; tidak hanya memberi kan
analisis tentang sifat karakteristik penduduk
secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan & penyakit dalam
masyarakat, tetapi juga sangat berperan dalam berbagai aspek kependudukan.
11. Dll.
F. KEGIATAN EPIDEMIOLOGI
1. Deskriptif ; memberikan gambaran tentang keadaan
serta status kesehatan/penyakit (menurut Host, Agent & Environment)
2. Analitik ; menegakkan hipotesa tentang hubungan
sebab akibat serta menguji hipotesa melalui pengamatan langsung dengan menilai
sifat penyebaran alamiah dalam masyarakat
3.
Eksperimental ; melakukan analisis secara
langsung tentang hubungan sebab akibat melalui percobaan
4.
Prognosa ; melakukan penilaian derajat kesehatan
pada masyarakat tertentu
5.
Evaluasi ; penilaian secara medis maupun ilmiah
A.
REFERENSI
1.
…………., 1994. Pedoman Pengamatan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi
dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hal.
2. Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi.
Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3. Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar.
FKM. Unhas.
4.
Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5.
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
6.
Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda
Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 1-5
7.
Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi
untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta