Selasa, 05 Juni 2012

FREKWENSI PENYAKIT


Bag. I
FREKWENSI PENYAKIT
S1
PENGERTIAN

MANFAAT

PEMBAGIAN 

PERHITUNGAN FREKWENSI PENYAKIT  ( S1 )
  1. Nilai Rate, Rato & Proporsi
  2. Nilai Rate yang berhubungan dengan Penyakit, Kematian, Reproduksi, Nilai Rate Khusus
  3. Insidensi, Prevalensi, Risk,  angka serangan & Yang Bertalian
1. Arti & Kegunaan Frekwensi Penyakit
          Penggunaan angka mutlak tidaklah adil dalam menilai ataupun membandingkan keadaan suatu masalah kesehatan jika tidak menyertakan nilai-nilai yang lain. Penggunaan nilai Absolut sering menimbulkan kesalahan penilaian, terutama bila membandingkan keadaan penyakit  > 2 kelompok. Penilaian akan susah dilakukan bila hanya mengikutkan jumlah penderita pada suatu daerah (misalnya daerah A) dengan 25 penderita dibandingkan dengan daerah lain (misalnya daerah B) dengan 125 penderita tanpa mengikut sertakan jumlah penduduk. 
          Penggunaan perhitungan dimaksudkan untuk memberi  ukuran yang lebih objektif terhadap peristiwa yang diukur. Dengan hanya mengetahui jumlah bilangan atau angka mutlak kasus atau kematian adalah tidak cukup untuk memberikan gambaran ukuran suatu masalahkematian adalah tidak cukup untuk memberikan gambaran ukuran suatu masalah epidemiologis, apalagi bila dimaksudkan untuk menentukan peluang (risk) epidemiologis, apalagi bila dimaksudkan  untuk menentukan peluang (risk) infeksi atau kematian  infeksi atau kematian anggota populasi. Demikian pula halnya bila ingin mengetahui adanya perubahan status kesehatan dalam periode waktu tertentu
          Faktor-faktor  yang berhubungan dengan terjadinya peristiwa penyakit dan kematian tidaklah disebarkan secara acak di antara semua penduduk, dan menjadi tugas utama para epidemiolog untuk menentukan kelompok penduduk tertentu yang mempunyai peluang terbesar untuk peristiwa (events) tersebut. Proses ini pada dasarnya mempunyai hubungan yang erat antara kasus atau kematian dengan sifat karakteristik kelompok (subpopulasi) tertentu yang merupakan karakteristik manusia, lingkungan maupun waktu yang berkaitan dengan kejadian penyakit.
          Sehingga penggunaan frekwensi penyakit dimaksudkan untuk menilai keadaan penyakit pada suatu penyakit pada suatu Populasi atau Sub Populasi tertentu. Dengan demikian harus mengerti penggunaan nilai rate,ratio & proporsi
          Dalam perhitungan, rumus yang digunakan mempunyai bentuk dasar yang sama :
Rate (angka), ratio, populasi             yang dapat daibaca sebagai   ;
-       X kali k dibagi Y, atau X dibagi Y dikali K
Perbedaan cara perhitungan antara berbagai ukuran dalam penilaian terletak dalam penetapan X dan Y serta nilai yang diberikan kepada K
Ratio (a/b)
          Dapat diartikan sebagai di bandingkan dengan
          Perbandingan antara 2 hal & tidak mutlak ada hubungan
          Merupakan perbandingan antara 2 kwantitas
                - Kwantitas pembilang ; Nominator
                - Kwantitas penyebut   ; Denominator
          Jika pembilang bagian dari penyebut disebut Proporsi
          Jarang digunakan kecuali pada  beberapa hal khusus. Seperti ; Sex ratio, ratio mortalitas yang distandarisasi (SMR), dll.
Rate : a/(a+b) x k, Wkt tertentu
          Adalah besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah total penduduk tempat peristiwa berlangsung dalam batas waktu tertentu
          Adalah Ratio yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut & merupakan hasil pengumpulan data dalam 1 periode waktu, sedangkan penyebutnya hasil perhitungan
Incidence Rate
          Jumlah kasus baru yang timbul dibagi dengan jumlah penduduk
Manfaat ;
  1. Pengamatan & rencana penanggulangan penyakit dapat dilihat
  2. Potret masalah penduduk
  3. Kecenderungan & frekwensi penyakit dapat dipantau
  4. Pemanatauan & Evaluasi untuk pencegahan & penanggulanga Penyakit
  5. Untuk  perbandingan angka antara waktu & wilayah
Yang Pelu Diperhatikan dari Incidens
          Penyebut adalah mereka yang terancam (risk) penyakit tertentu, berdasarkan waktu
          Pembilang adalah mereka yang menderita dan semuanya berasal dari mereka yang terancam penyakit tersebut.
          Interval waktu harus tetap.
          Hasilnya dapat dikalikan dengan unit tertentu (100, dst)
  1. Sangat berguna dalam Epidemiologi Deskriptip untuk menerangkan/menentukan mereka/kelompok penduduk yang menderita atau terancam (risk). Sehingga dapat digunakan sebagai dasar program pencegahan & penanggulangan
IR diperlukan Untuk
  1. Membandingkan perkembangan penyakit pada populasi atau kelompok yang berbeda atau pada periode yang berbeda.
  2. Mencari etiologi dari suatu penyakit
Prevalence
     •  Merupakan ukuran tentang jumlah atau proporsi dari kasus atau masalah kesehatan pada suatu
        populasi tertentu.
     •   Prevalens Rate menunjukkan proporsi person yang mempunyai penyakit tertentu pada suatu
        titikwaktu tertentu atau suatu periode waktu tertentu pada populasi yang diamati. Karena itu dikenal 2  
        macam Prevalens Rate ;
                a. Point Prevalence Rate
                b. Period Prevalence Rate
       a. Point Prevalence Rate
          •    Adalah jumlah mereka yang masih sakit pada satu waktu tertentu.
          •    Biasanya nilai hasil pengamatan atau survei pada satu waktu tertentu.
          •    Nilai ini sangat erat hubungannya
          •    Merupakan data penyakit yang serupa dengan sensus. Menggambarkan jumlah penderita yang ada
              pada suatu waktu
          •   Adalah proporsi dari penduduk yang sakit pada waktu tersebut.
          •   Pembilangnya terdiri atas semua oran g yang sakit tanpa dibedakan kapan mulai sakit
          •    Penyebutnya jumlah penduduk yang diperiksa baik yang sakit maupun sehat.
b. Period Prevalence Rate
          •    Menunjukkan jumlah penderita pada 1 periode waktu
          •    Adalah jumlah tersebut dibagin satuan penduduk yang diperiksa
          •     Sangat jarang digunakan sehingga disamakan dengan Point Prevalens Rate
          •    Berguna bagi administrator pelayanan kesehatan untuk merencanakan perencanaan kesehatan yang
             sesuai dengan populasi tersebut.
Inciednce X Prevalence
      •     Incidens ; jumlah kejadian atau peristiwa penyakit yang terjadi dalam periode tertentu diandingkan
          dengan jumlah penduduk.
      •     Prevensi ; jumlah individu yang pada saat tertentu memiliki ciri penyakit tertentu dibanding dengan
          jumlah penduduk
      Ø  Incidens lebih menjelaskan tentang derajat penularan penyakit
      Ø  Prevalens lebih menjelaskan tentang beban upaya pelayanan kesehatan
Attack Rate
      •    Adalah Incidens Rate yang periodenya terbatas
      •    Attack Rate penting dalam penelitian-penelitian penyakit menular
      •    Risiko untuk menderita penyakit berlangsung dalam waktu singkat
      = Jlh Kasus : Pop at Risk (selama epidemi)  
      Secondary Attack Rate             (Angka Serangan II)
      = Jlh Kasus Secunder : Pop At Risk
Proporsi ; a/(a+b) x k
      •          Merupakan perbandingan dimana pembilang merupakan bagian penyebut
      •          Merupakan perbandingan mirip rate tetapi dasarnya bukan jumlah penduduk tetap jumlah semua
            semua  yang mengalami peristiwa yang sejenis
          2. Hubungan & Kegunaan          Prev & Inc
      •          Point Prev           ; Sensus & survei
      •          Incidense            ; Penelitian
      •          Nilai PP tgt         ; - Incidence
                                                                  - Beratnya Penyakit
                                                                  - Efektifitas pengobatan
      •          Hub Prev, Inc & Periode Wkt
                - Penyk Kronis   : Durasi Inc         
                - Penyk Akut      : D                           Inc         
     •          Bila Inc & Prev tetap       : P = D X I
                  
Case Fataliti Rate
      =

REFERENSI 
1.       …………., 1994. Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal.
2.       Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.       Murti Bhisma, 1997. Prinsip & Metode Riset Epidemiologi, Gajah Mada Press, Yogyakarta. Hal. 152-189.
4.       Friedman, Gary D. 1986. Prinsip-prinsip Epidemiologi, Yayasan Essentia Medika, Yogyakarta. Hal. 11-32
5.       Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.
6.       Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
7.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
8.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
9.       Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33
10.   Sutrisna, Bambang. 1990, Epidemiologi Lanjut Vol. I. Dian Rakyat, Jakarta. Hal. 5-19
11.   Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar