Senin, 21 Oktober 2013

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KEBIDANAN



Bag. I
PENGANTAR
A.  PENGERTIAN
      Pengertian / Defenisi ada 2 :
  1. Defenisi asal kata
     Dalam arti kata :
       Epi                   : pada / tentang
       Demos             : penduduk
       Logis                : Ilmu
Awalnya epidemiologi dikenal sebagai ilmu yang mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan. Sehingga epidemilogi diartikan sebagai ilmu yang memperlajari tentang kependudukan.

       Epidemi          : Kejadian penyakit
       Logis                 : Ilmu
Sehingga epidemilogi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kejadian penyakit, setelah terjadi pergeseran dari sebelumnya mengurusi tentang masalah menduduk berubah menjadi mengurusi tentang kejadian penyakit.

  1. Defenisi terkait keadaan dan waktu
Pada mulanya, epidemiologi digunakan sebagai ilmu untuk mengurusi tentang kependudukan. Pada masa itu ingin diketahui bagaimana potensi penduduk untuk mempertahankan kerajaan, baik sebagai bala tentara, petani, maupun pekerjaan lainnya. Dalam perjalanan waktu, potensi tersebut turun dimana hasil pertanian turun, bala tentara berkurang, pekerjaan yang lainpun tidak  optimal. Diamati, ternyata keadaan tersebut terjadi akibat banyak penduduk yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini terjadi akibat terjadinya ledakan penyakit (epidemic) pada masyarakat sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa bekerja. Mulai saat itulah perhatian  terhadap potensi penduduk beralih menjadi perhatian terhadap gangguan kesehatan pada penduduk.
Sebagai ilmu tentang kejadian penyakit, Awalnya pengertian Epidemiologi dimulai dengan keadaan Epidemi ; yaitu pertistiwa kesakitan yang mengenai banyak orang dalam waktu yang sangat singkat, meluas secara cepat dari orang ke orang, dari suatu daerah ke daerah yang lain.
Peristiwa epidemic terus dipelajari, sementara penderita individu belum mendapat perhatian yang serius. Dalam perjalanannya, disadari bahwa penderita individu (atau endeic) bila tidak diatasi segera akan menyebabkan epidemic. Karena pesatnya perkembangan Epidemiologi sehingga sekarang perhatian tidak hanya pada jumlah penderita (epidemic) semata, tetapi  juga suatu perjalanan penyakit yang mempengaruhi keadaan normal di masyarakat termasuk infeksi & non-infeksi
a.   Defenisi lama
Banyak defenisi yang lahir dari para pakar epidemiologi ataupun pemerhati epidemiologi, dan defenisi tersebut terus berubah berdasarkan perkembangan pengamatan terhadap penyakit ataupun berdasarkan situasi penyakit pada masa itu. (sebelum tahun 1960) epidemiologi dikenal sebagai Ilmu yang mempelajari penyebaran & perluasan suatu penularan penyakit dalam suatu kelompok penduduk atau masyarakat. Pengertian ini mengacu pada perhatian pada penyakit menular. Hal tersebut tidak mengherankan karena sebelum tahun 1960 Penyakit Menular adalah penyakit yang paling banyak dialami oleh penduduk dunia
b.    Defenisi Baru (setelah tahun 1960)
Epidemiologi terus berkembang dan tidak hanya terpaku pada penyebaran & perluasan penularan penyakit saja, tetapi juga mempelajari faktor-faktor lain yang mendukung terjadinya peristiwa tersebut.  Banyak ilmuwan yang memperhatikan hal tersebut, atl.  :

1)    Mag Mahon & Pugh (1970) Ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit & faktor-faktor  yang menentukan terjadinya penyakit terhadap manusia
2)    Omran (1974) Studi mengenai kejadian & distribusi kesehatan, penyakit & perubahan pada penduduk
3)    Mausner & Kramer (1985) Studi tentang distribusi & determinan penyakit & kecelakaan pada populasi manusia
4)    Last (1988) Studi tentang distribusi & determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu & aplikasinya untuk menanggulangi masalah kesehatan
Dari Defenisi / Pengertian di atas dapat di artikan bahwa penyakit pada populasi manusia tidak terjadi & tersebar secara acak & penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab & faktor pencegahan yang dapat diidentifkasi melalui penelitian (pengamatan) secara sistematis pada populasi, tempat dan waktu

B.  TUJUAN
Tujuan epidemiologi dapat diarahkan pada 2 sasaran utama :
1.    Mencari faktor penyebab dan atau faktor risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.
2.    Menentukan status kesehatan dan situasi penyakit dalam masyarakat yang meliputi :
a.    Penjelasan pola penyakit disuatu tempat
b.    Menggambarkan riwayat alamiah penyakit
c.     Memperoleh informasi dalam penyusunan upaya-upaya bidang kesehatan

3. Mencari/mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari cara penanggulangan serta cara pencegahannya
4.   Menyiapkan data/informasi untuk keperluan program planning dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam
5.    Membantu menilai berbagai hasil dari setiap bentuk program kesehatan
6.  Mencari & mengembangkan metodologo dalam menganalisa penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan maupun wabah dalam masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat 

C.  KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI
      Dengan mempelajari epidemiologi maka akan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
1.    Cara timbulnya penyakit
2.    Riwayat alamiah penyakit
3.    Penyebaran penyakit pada berbagai kelompok masyarakat
4.    Penyempurnaan gambaran penyakit
5.    Menentukan faktor penyebab & sumber
6.    Identifikasi sindrom (memantapkan & menyusun kriteria untuk mengidentifikasi sindrom tertentu)

Dengan demikian dapat dilakukan
1.    Menyusun klasifikasi penyakit
2.    Menyusun program pemeliharaan kesehatan
3.    Penilaian usaha bidang kesehatan

D.  PERANAN EPIDEMIOLOGI
     Dalam Perencanaan Kesehatan
1.    Diharapkan berperanan dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara keseluruhan
2.  Dilakukan melalui kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi & faktor-faktor penyebab masalah kesehatan & mengarahkan intervensi yang diperlukan.
Epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :
1.    Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
2.    Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan & pengambilan keputusan
3.    Membantu melakukan evaluasi program kesehatan yang sedang & telah dilakukan
4.    Mengembangkan metodologi untuk meng analisa keadaan suatu penyakit dalam upaya mengatasi & menanggulangi
5.    Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan
Berkaitan dengan hal ntersebut,  oleh Valanis menetapkan 7 peran utama Epidemiologi
1.       Investigasi etiologi penyakit
2.       Identifikasi faktor risiko
3.       Identifikasi sindrom & klasifikasi penyak
4.       Melakukan diagnosis banding (differential diagnosis) & perencanaan Pengobatan
5.       Surveilans status kesehatan penduduk
6.       Diagnosis komunitas & perencanaan pelayanan kesehatan
7.       Evaluasi pelayanan kesehatan & intervensi kesehatan masyarakat.

E. RUANG LINGKUP  EPIDEMILOGI
1.    Subjek & objeknya adalah masalah kesehatan.
Awalnya subjek & objek masalah kesehatan hanya penykit  infeksi dan menular. Kemudian penyakit degeneratif mulai marak dipejarai & sekarang banyak digunakan pada masalah kesehatan yang bukan penyakit, sehingga dikenal  Epidemilogi Penyakit Menular & Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
2. Masalah kesehatan yang dimaksud adalah masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok polpulasi/manusia. Sehingga terbagi ; Epidemiologi komunitas (kependudukan, lingkungan, gizi masyarakat, dll) & Epidemiologi Klinis (pengelolaan layanan kesehatan, kesehatan jiwa, dll)

3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekwensi & penyebaran masalah tersebut.

Terhadap masalah kesehatan yang ada, epidemiologi memberikan pendekatan khusus, mulai dari identifikasi sampai mengevaluasi masalah kesehatan.  Ruang Lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut meliputi “ 6E”.
1.    Etiologi : berkaitan dengan lingkup kegiatan Epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab penyakit  & masalah kesehatan lainnya
2. Efikasi (Efficacy) : berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan
3. Efektifitas (Effectifenes) : besarnya hasil yang diperoleh dari suatu tindakan(Pengobatan atau intervensi) & besarnya perbedaan dari suatu tindakan dengan tindakan lainnya
4. Efisiensi (efficiency) : melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan (Untuk mengetahui kegunaan & hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya pengeluaran)
5. Evaluasi : penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat
6. Edukasi (Education) : intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat  sebagai bagian dari upayya pencegahan penyakit
 
Epidemiologi terus berkembang dengan pesat. Karena  pendekatannya yang tuntas, berbagai disiplin ilmu menggunakan pendekatan epidemiologi untuk mengetahui dan mengatasi masalah yang dihadapinya baik dalam lingkup kesehatan maupun diluar kesehatan, sehingga muncul berbagai epidemiologi yang berkaitan dengan bidang/masalah yang dikaji, atl. : 
1.    Epidemiologi Penyakit Infeksi/Menular ; merupakan sasaran utama epidemiologi sejak dahulu & paling banyak memberikan hasil dalam penggunaan selama ini
2.  Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ; lebih berkembang setelah PD-II walaupun sebelumnya telah banyak digunakan, seperti analisa Deficienci Vitamin C (lind), keracunan Timbal (Baker), Pellagra (Goldberger), Ca Scrotum (Pott)
3.   Epidemiologi Klinik ; sedang  dikembangkan  untuk  dapat  membekali  para  klinisi & dokter tentang cara  pendekatan masalah melalui Ilmu Epidemiologi.
4.    Epidemiologi  Pengelolaan Pelayanan kesehatan ; dalam  kemajuan industri medis yang cukup banyak menyerap modal & tenaga kerja, peranan Epidemilogi Manajemen dalam menganalisa jumlah biaya pengobatan serta biaya pelayanan kesehatan lainnya merupakan hal yang sangat penting
5.    Epidemiologi Lingkungan & Kesehatan kerja ; mempelajari & meng analisa keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan.
6.  Epidemiologi Kesehatan  Jiwa ; merupakan salah satu dasar pendekatan & analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat. Baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisa berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan dalam masyarakat.
7.    Epidemiologi  Gizi ; bertujuan dalam analisis berbagai faktor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi di masyarakat. Baik bersifat biologis maupun kehidupan sosial masyarakat.
8.    Dll.

Diluar Kesehatan
9. Epidemiologi Sosial & perilaku ; perilaku berkaitan erat dengan umur, jenis kelamin, suku & ras, pekerjaan, status social ekonomi, dll. Banyak memberi kan nilai risiko dalam penyakit
10. Epidemiologi  Kependudukan ; tidak hanya memberi kan analisis tentang  sifat karakteristik penduduk secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan & penyakit dalam masyarakat, tetapi juga sangat berperan dalam berbagai aspek kependudukan.
11. Dll.

F.  KEGIATAN EPIDEMIOLOGI
1. Deskriptif ; memberikan gambaran tentang keadaan serta status kesehatan/penyakit (menurut Host, Agent & Environment)
2. Analitik ; menegakkan hipotesa tentang hubungan sebab akibat serta menguji hipotesa melalui pengamatan langsung dengan menilai sifat penyebaran alamiah dalam masyarakat
3.    Eksperimental ; melakukan analisis secara langsung tentang hubungan sebab akibat melalui percobaan
4.    Prognosa ; melakukan penilaian derajat kesehatan pada masyarakat tertentu
5.    Evaluasi ; penilaian secara medis maupun ilmiah 

A.   REFERENSI 
1.       …………., 1994. Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal.
2.      Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
3.      Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.
4.       Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-UNHAS. Hal. 50-59
5.       Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung. Hal.
6.       Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 1-5
7.       Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta